Foto dari Kantor Sheriff Los Angeles memperlihatkan seorang pria yang diduga bernama Huu Can Tran, tersangka penembakan massal di Monterey Park. (Los Angeles County Sheriff Departement)
Foto dari Kantor Sheriff Los Angeles memperlihatkan seorang pria yang diduga bernama Huu Can Tran, tersangka penembakan massal di Monterey Park. (Los Angeles County Sheriff Departement)

Lansia Pelaku Penembakan Massal di Monterey Park Diduga Cemburu

Willy Haryono • 24 Januari 2023 14:14
Monterey Park: Seorang pria lanjut usia (lansia) keturunan Asia-Amerika yang diduga melakukan penembakan massal yang menewaskan 11 orang di Monterey Park, California, Amerika Serikat (AS), diketahui sebagai pengunjung tetap sebuah studio tari di daerah Los Angeles, menurut hasil temuan polisi.
 
Huu Can Tran, tersangka berusia 72 tahun, dilaporkan kerap memberikan pelajaran informal dan bertemu mantan istrinya di Star Ballroom Dance Studio. Pada Sabtu malam, Tran melepaskan tembakan di studio tari tersebut usai perayaan Tahun Baru Imlek, menewaskan 11 orang yang berusia antara 50 hingga 70-an tahun.
 
Setelah beraksi di Monterey Park, Tran pergi ke klub dansa lain di kota tetangga, Alhambra. Namun tindakan heroik dua warga yang berhasil merebut senjata Tran, mencegah terjadinya pembantaian susulan.

Beberapa jam setelahnya, Tran menembak mati dirinya sendiri di dalam sebuah mobil van berwarna putih.
 
Menurut laporan beberapa media, sangat jarang bagi seseorang berusia di atas 70 tahun untuk terdorong melakukan penembakan massal. Sementara pihak berwenang belum mengidentifikasi motifnya, polisi sedang menyelidiki mengenai kemungkinan kecemburuan atau perselisihan pribadi sebagai motif di balik penembakan massal di Monterey Park.
 
"Apa yang mendorong orang gila dalam melakukan hal ini? Kami tidak tahu, tapi kami berniat mencari tahu," kata Sheriff Los Angeles County Robert Luna, dikutip dari laman India Today, Selasa, 24 Januari 2023.
 
Media CNN melaporkan, dengan mengutip seorang individu yang tidak disebutkan namanya, bahwa Tran sempat mengeluh bahwa beberapa instruktur tari kerap membicarakan "hal-hal jahat tentang dirinya," dan bahwa Tran juga cenderung "bermusuhan" dengan banyak orang di studio.
 
Adam Hood, yang telah mengenal Tran selama hampir 20 tahun, mengatakan hal serupa. Tran pernah beberapa kali mengeluh bahwa orang-orang di studio berbicara buruk di mengenai dirinya.
 
"Ia tidak percaya pada orang-orang di studio, marah dan tidak percaya. Saya rasa dia sudah tidak kuat lagi," kata Hood.

Motif Cemburu

Sementara warga Monterey Park lainnya, Chester Hong, mengatakan kepada AFP bahwa ia yakin perselisihan domestik atas undangan ke pesta malam Tahun Baru Imlek bisa menjadi pemicu terjadinya serangan.
 
"(Mantan) istri (Tran) diundang, tapi suaminya tidak," tutur Hong. "Mungkin ia kesal dan cemburu," sambung dia.
 
Kepada CNN, mantan istri Tran mengatakan kepada bahwa mereka menikah tak lama usai pertama kali bertemu di Star Ballroom. Kala itu, Tran sering menawarkan pelajaran gratis.
 
Tran disebut sebagai instruktur ketat, yang dapat menjadi kesal jika muridnya salah melakukan satu gerakan. Tran dan istrinya bercerai lima tahun kemudian, atas alasan yang tak dapat disebutkan.
 
Mengenai catatan kriminal, Tran ternyata pernah berurusan dengan hukum atas kepemilikan senjata api ilegal di tahun 1994. Penggeledahan rumah Tran usai penembakan massal berujung pada penemuan ratusan amunisi.
 
Baca juga:  Penembakan Massal Kembali Melanda California, 7 Orang Tewas
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan