"Warga Palestina mungkin dilarang mengibarkan bendera mereka di bawah pemerintahan apartheid, tapi kami masih bisa melakukannya dengan bangga di kantor saya," tulis Tlaib di akun Twitter pribadinya, seperti dikutip Newsweek.
Dalam cuitannya, Ia mengungkapkan kebanggaanya menjadi orang Amerika-Palestina dan ingin memberitahu rakyat Palestina bahwa tidak semua orang Amerika mendukung apartheid.
Menanggapi unggahan itu, Mantan Anggota Majelis New York dan pendiri American Against Antisemitism, Dov Hikind, berkomentar, "Anda benar, kebanyakan orang Amerika tidak mendukung apartheid Palestina di Tepi Barat dan Gaza di mana tidak ada satu pun orang Yahudi yang tinggal!”
Di sisi lain, Pengacara Hak Asasi Manusia Internasional dan CEO di Forum Hukum Internasional, Arsen Ostrovsky, juga berkomentar, "Kebencian, kebohongan, dan hasutan Anda (Tlaib) terhadap Yahudi tidak mengenal batas."
Satu suara dengan Ostrovsky, Aktivis Yoseph Hadad juga berkomentar bahwa Tlaib tidak menjalankan perannya sebagai Anggota Kongres AS untuk membela negaranya.
"Lucu bahwa Anda sebagai anggota Kongres AS tidak berbicara atau mengutuk pembakaran bendera AS di wilayah Palestina," tulis Haddad.
September lalu, pada seminar yang diadakan oleh Orang Amerika untuk Keadilan dalam Aksi Palestina (Aksi AJP) dan disponsori oleh Muslim Amerika untuk Palestina (AMP), Tlaib mengatakan, kaum progresif tidak dapat memegang nilai-nilai progresifnya jika masih mendukung apartheid Israel.
"Kami akan terus menolak gagasan bahwa Anda progresif, kecuali anda menyoroti Isu (apartheid) terhadap Palestina lebih lama lagi," tambahnya.
Sebelumnya, Tlaib telah menunjukkan dukungan ketika menyebut Israel sebagai negara apartheid dan mendukung perjuangan Palestina. (Jessica Gracia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News