Dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, India juga merupakan ekonomi terbesar di level global. Sejumlah negara Barat memandang India sebagai benteng potensial dalam melawan pengaruh Tiongkok.
Hal ini tercermin dalam pertemuan KTT G20 di India ketika sekutu Barat pendukung Ukraina setuju dengan komunike akhir yang tidak mencela Rusia atas invasi yang dilakukan negara itu.
Mereka memutuskan untuk mempertahankan hubungan internasional bersama India dengan menghindari perselisihan yang dipancing melalui pertanyaan tersebut. Namun pilihan ini menyinggung sebagian orang di Kyiv, Ukraina.
Ketakutan lain di kalangan diplomat Barat adalah risiko bahwa negara-negara mulai memihak dalam perselisihan Kanada-India.
Ketegangan antara kedua negara semakin keruh, ketika Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menuduh India terlibat dalam pembunuhan seorang aktivis Sikh bernama Hardeep Singh Nijjar di Kanada barat pada bulan Juni.
Dalam beberapa bulan terakhir, India berupaya mendorong negaranya menjadi pemimpin kelompok negara berkembang yang disebut sebagai Negara Selatan (Global South). Banyak dari negara anggota kelompok tersebut menolak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
Melihat kesenjangan itu, Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Eropa telah melakukan upaya diplomasi nyata untuk memenangkan hati negara-negara tersebut, dengan berdalih bahwa perang penting bagi perekonomian mereka.
Konflik India-Kanada
Para diplomat tidak ingin pertikaian Kanada-India mengganggu upaya-upaya tersebut, jika hal ini diubah menjadi pertarungan Utara melawan Selatan antara dua negara Persemakmuran, konfrontasi antara kekuatan trans-Atlantik dan negara berkembang.Untuk saat ini, sekutu Kanada tetap loyal meski mereka relatif berhati-hati.
Gedung Putih menyebut AS "sangat prihatin" atas tuduhan pembunuhan Kanada terhadap India, seraya mengatakan bahwa "penting bagi Kanada untuk melanjutkan penyelidikan dan membawa pelakunya ke pengadilan."
Bagi negara-negara seperti Inggris dan Australia, yang keduanya memiliki komunitas Sikh yang besar, selalu ada potensi pertikaian diplomatik seperti ini yang mempunyai konsekuensi politik dalam negeri.
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan Inggris bersedia mendengarkan keresahan serius yang diajukan Kanada
Ia mengatakan kepada BBC bahwa dirinya dan Menteri Luar Negeri Kanada Mélanie Joly telah membahas tuduhan tersebut pada Senin, dan Inggris menanggapinya dengan sangat serius.
Cleverly menolak menjawab apakah Inggris akan menunda pembicaraan perdagangan dengan India, namun mengatakan negara itu akan menunggu sampai penyelidikan Kanada selesai sebelum memutuskan tindakan lebih lanjut yang harus diambil.
"Kanada dan India adalah teman dekat Inggris, mereka adalah mitra Persemakmuran," kata Cleverly, dikutip dari BBC, Rabu, 10 September 2023.
Baca juga: Kanada Usir Diplomat India Terkait Dugaan Pembunuhan Aktivis Sikh
Ottawa atau New Delhi?
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Australia mengatakan Canberra "sangat prihatin" dengan tuduhan tersebut, dan telah "menyampaikan kekhawatiran pada tingkat senior di India."Saat ini negara-negara Barat akan sabar menunggu dan menyaksikan perkembangan penyelidikan tuduhan Kanada terhadap India. Beberapa sekutu mungkin diberi akses terhadap informasi intelijen Kanada. Kehadiran bukti-bukti kuat akan mengubah situasi panas yang saat ini terjadi.
Jika hal ini terjadi, negara-negara Barat harus memilih antara mendukung Ottawa atau New Delhi, pilihan antara mendukung prinsip supremasi hukum atau pentingnya politik.
Di masa lalu, negara-negara Barat mengutuk dugaan pembunuhan ekstrateritorial yang dilakukan negara-negara seperti Rusia, Iran, atau Arab Saudi. Mereka tidak ingin India bergabung ke dalam daftar itu. (Hillary Sitohang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News