Mulanya, Tsuchiko tergerak oleh nasib penduduk yang terpaksa mengungsi ke stasiun bawah tanah. Ia pun memutuskan untuk menetap di Ukraina dan membuka kafe.
Ia mengaku tinggal di stasiun bawah tanah dan bekerja sebagai relawan untuk membagikan makanan selama berbulan-bulan. Kemudian, bersama seorang warga Ukraina yang ia temui di stasiun itu, keduanya membuka sebuah kafe gratis di lingkungan Saltivka Kharkiv.
Kedai bernama 'FuMi Caffe' itu dibuka berkat bantuan donasi dari orang-orang Jepang melalui media sosial. Tsuchiko mengatakan 'FuMi Caffe' melayani sekitar 500 orang pada setiap harinya.
Salah satu pengunjung kafe Tsuchiko, Anna Tovstopyatova, mengaku datang untuk memberikan sumbangan.
"Bagus sekali bahwa ada orang-orang yang tulus dengan hati dan jiwa terbuka, yang mengorbankan hidup dan waktunya untuk membantu dan memberikan harapan," kata Tovstopyatova, dikutip dari Asia One, Jumat, 28 April 2023.
Kharkiv berhasil bertahan dari serangan pasukan Rusia, dan pasukan lokal berhasil mendorong pihak agresor kembali melewati perbatasan.
Meski pasukan Rusia mundur, serangan Moskow terhadap kota Kharkiv masih berlanjut hingga saat ini. (Vania Augustine Dilia)
Baca juga: Pasukan Ukraina Rebut Kembali Lebih dari 30 Permukiman di Kharkiv
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News