"Sullivan dan putra mahkota membahas sejumlah masalah global dan regional termasuk diplomasi yang sedang berlangsung terkait perang di Yaman," kata pernyataan itu, dilansir dari Anadolu Agency, Rabu, 12 April 2023.
Berkat gencatan senjata yang dimediasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pertempuran di Yaman hampir berhenti. Sullivan menggambarkannya sebagai kemajuan luar biasa.
Ia menyambut upaya Arab Saudi untuk mengikuti peta jalan (roadmap) yang lebih rinci untuk mengakhiri perang di Yaman, dan memastikan dukungan penuh untuk upaya tersebut.
Selain itu, Sullivan juga mengungkapkan bahwa Utusan Khusus AS Tim Lenderking akan berada di wilayah tersebut selama beberapa hari mendatang.
"Sullivan dan Putra Mahkota Salman juga membahas tren yang lebih luas menuju deeskalasi di kawasan sambil menggarisbawahi perlunya mempertahankan pencegahan terhadap ancaman dari Iran dan tempat lain," tambah pernyataan Gedung Putih.
Turut ditegaskan kembali komitmen teguh Presiden AS Joe Biden untuk memastikan Iran tidak akan pernah memperoleh senjata nuklir.
"Sullivan dan putra mahkota akan tetap berhubungan dan mempercepat kontak antara tim keamanan nasional Arab Saudi dan AS tentang berbagai masalah, termasuk Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global (PGII), kerja sama dan pengembangan energi bersih, serta investasi dalam Jaringan Akses Radio Terbuka mutakhir (O-Ran) teknologi 5G dan 6G," pungkas pernyataan Gedung Putih.
Komunikasi terbaru antara AS dan Arab Saudi ini terjadi setelah Riyadh terlihat lebih mesra dengan Tiongkok. Bahkan, dengan mediasi Beijing, Arab Saudi kini sedang dalam proses perdamaian dengan Iran.
Baca juga: Delegasi Arab Saudi Tiba di Iran untuk Bahas Pembukaan Kedutaan
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News