Jerman pun bermaksud memperketat aturan lockdown hingga April mendatang. Kabar ini menjadi berita terpopuler Internasional Medcom, bersamaan dengan beberapa berita lainnya.
Salah satu yang menarik perhatian adalah badai petir di yang memicu banjir bandang di Australia. Kemudian kelanjutan protes pro-demokrasi di Thailand yang berakhir dengan kerusuhan.
Berikut selengkapnya mengenai berita terpopuler Internasional Medcom:
1. Warga Jerman Sudah Lelah dengan Lockdown Tak Berujung
Musim dingin di Berlin dikenal keras, namun tahun ini jauh lebih merepotkan. "Saya sudah benar-benar lelah dengan semua ini," kata Ina Eggers, seorang guru di ibu kota Jerman."Bagi saya musim dingin selalu berat, tapi kini kami tidak bisa berbuat apa-apa (karena adanya lockdown)," lanjut dia, dilansir dari laman Guardian pada Minggu, 21 Maret 2021.
Jerman sedang dilanda gelombang ketiga pandemi Covid-19, dengan jumlah kasus terus meningkat secara cepat dari hari ke hari. Sabtu kemarin, Robert Koch Institute mencatat 16.033 kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam -- 3.359 lebih banyak dibanding pekan kemarin.
Apa yang menyebabkan warga Jerman tidak tahan? Selanjutnya di sini.
2. Badai Petir Picu Banjir Bandang di Queensland Australia
Wilayah tenggara Queensland, Australia, dilanda banjir bandang akibat badai petir yang juga membawa hujan deras. Area terdampak badai meliputi Gold Coast, beberapa bagian Logan, Scenic Rim, dan Redland City serta Brisbane City Council.Biro Meteorologi Australia (BOM) mengeluarkan peringatan badai petir untuk beberapa area tersebut sejak Minggu, 21 Maret 2021. Intensitas hujan deras di area Hotham Creek bahkan tercatat mencapai 113 milimeter dalam kurun waktu hanya satu jam.
Di Gold Coast dan Scenic Rim, hujan deras mencapai 98 mm dalam kurun waktu kurang dari dua jam sebelum pukul 14.15 waktu setempat. Hujan deras dengan intensitas yang hampir sama juga terjadi di Brisbane dan Forest Lake.
Bagaimana kondisi banjir di Queensland? Simak di sini.
3. Bubarkan Massa Pro-Demokrasi, Polisi Thailand Gunakan Peluru Karet
Ratusan demonstran terluka dan ditangkap setelah polisi menggunakan meriam air, gas air mata, dan peluru karet saat membubarkan aksi unjuk rasa di Bangkok, Thailand pada Sabtu malam, 20 Maret. Demonstran digelar oleh massa pro-demokrasi yang menyerukan pembebasan aktivis, perubahan konstitusi negara, dan reformasi monarki Thailand.Aksi protes di luar istana Grand Palace di Bangkok ini merupakan kelanjutan dari demonstrasi pelajar yang dimulai tahun lalu. Pemerintah Thailand mengecam keras gerakan ini, terutama mengenai desakan reformasi monarki.
Dikutip dari laman New York Post pada Minggu, 21 Maret 2021, koordinator aksi protes mengaku sempat berencana menerbangkan pesawat kertas berisi pesan-pesan tertentu ke arah istana.
Berjumlah hampir 1.000, para pengunjuk rasa membobol sebuah barikade yang dipasang polisi di luar area istana. Polisi yang berada di balik barikade pun merespons aksi massa dengan menembakkan meriam air serta peluru karet.
Seperti apa kondisi di Thailand terkait demonstrasi pro-demokrasi? Selanjutnya di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
