Menlu AS Antony Blinken saat berada di Gedung Putih pada 22 April 2021. (Brendan Smialowski / AFP)
Menlu AS Antony Blinken saat berada di Gedung Putih pada 22 April 2021. (Brendan Smialowski / AFP)

Blinken: AS Tetap di Afghanistan Meski Semua Pasukan Ditarik

Willy Haryono • 03 Mei 2021 10:28
Washington: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menekankan bahwa AS akan tetap hadir di Afghanistan walau nantinya semua pasukan ditarik pulang. Jika sesuai rencana, semua pasukan AS sudah ditarik sepenuhnya dari Afghanistan pada 11 September mendatang.
 
"Kita telah berada di Afghanistan selama 20 tahun, dan terkadang kita lupa alasan mengapa kita ada di sana, yaitu menghadapi orang-orang yang menyerang kita pada 9/11," ucap Blinken dalam program 60 Minutes di saluran CBS News pada Minggu.
 
"Hanya karena pasukan kita ditarik pulang, bukan berarti pergi untuk selamanya. Tidak seperti itu," sambung dia, dilansir dari laman Sputnik pada Senin, 3 Mei 2021.

Blinken mengatakan bahwa Kedutaan Besar AS akan tetap berdiri di Afghanistan. Washington juga akan terus memberikan dukungan ekonomi, kemanusiaan, dan pertumbuhan kepada Afghanistan.
 
Saat ditanya apakah kelompok militan Taliban dapat menguasai Afghanistan setelah pasukan AS ditark pulang, Blinken menjawab: "Kami sudah bersiap menghadapi semua skenario, dan ada sejumlah rencana yang sudah kami buat."
 
Pekan kemarin, Deputi Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengonfirmasi bahwa AS telah memulai proses penarikan pasukan dari Afghanistan. Ia mengatakan kepada awak media bahwa gugus tugas US Army Ranger akan dikirim ke Afghanistan selama fase penarikan pasukan.
 
Penarikan pasukan ini merupakan bagian dari perjanjian damai yang disepakati AS dan Taliban pada 29 Februari 2020. Salah satu poin perjanjian adalah penarikan pasukan asing dari Afghanistan, dan sebagai gantinya, Taliban akan menjamin keamanan di negara tersebut.
 
Terdapat tenggat waktu penarikan pasukan dalam perjanjian tersebut, yakni 1 Mei 2021. Namun Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa tenggat waktu tersebut harus diundur hingga 11 September atas alasan logistik dan taktis.
 
Taliban geram karena AS melanggar tenggat waktu, dan mengancam akan melakukan sejumlah serangan sebagai balasannya.
 
Baca:  Tenggat Waktu Terlewati, Taliban Ancam Serang Pasukan Asing
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan