Melansir dari laman Al Arabiya News, rencana pembicaraan pada 5 Oktober mendatang di Grenada akan dihadiri Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, dan Ketua Uni Eropa Charles Michel, kata dewan keamanan Armenia.
Pihak dewan menambahkan, jajaran pejabat Armenia akan bertemu dalam waktu dekat untuk mempersiapkan pembicaraan minggu depan.
Konflik terbaru antara Azerbaijan dan Armenia terjadi beberapa hari lalu. Operasi "anti-teroris" Azerbaijan berlangsung hanya satu hari di Nagorno-Karabakh, namun dikabarkan telah menewaskan ratusan orang.
“Setidaknya ada 200 orang tewas dan lebih dari 400 orang terluka,” kata ombudsman hak asasi manusia wilayah Karabakh, Gegham Stepanyan, melalui media sosial. "Sedikitnya 10 warga sipil termasuk di antara korban tewas, lima di antaranya anak-anak."
Gencatan senjata disepakati Azerbaijan dan Armenia di hari kedua operasi. Rabu lalu, Azerbaijan mengatakan pihaknya telah mendapatkan kembali kendali atas Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, setelah separatis Armenia setuju untuk meletakkan senjata.
Runtuhnya perlawanan separatis merupakan kemenangan besar bagi Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dalam upayanya mengembalikan wilayah yang mayoritas penduduknya Armenia di bawah kendali Baku.
Sejak runtuhnya Uni Soviet, Armenia dan Azerbaijan telah berperang dua kali untuk memperebutkan wilayah pegunungan tersebut.
Baca juga: Tembakan Terdengar ketika Azerbaijan dan Armenia Negosiasi Gencatan Senjata
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News