Kyiv: Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengeluarkan peringatan yang tidak menyenangkan usai serangan Ukraina ke kota Bryansk. Sebuah kelompok sabotase dari Ukraina dilaporkan menembak dan menyandera warga sipil.
“Semua orang yang terlibat dalam serangan mendadak ke wilayah Bryansk harus ditangani dengan cara yang paling parah, sekeras dan bahkan sekejam mungkin," tulis Kadyrov di saluran Telegram-nya, dilansir dari Newsweek, Jumat, 3 Maret 2023.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Ukraina melakukan ‘serangan teroris’ ke Kota Bryansk dan bersumpah untuk mengambil tindakan terhadap kelompok sabotase tersebut. Namun, Ukraina menuduh Rusia melakukan ‘provokasi’ palsu.
Kadyrov menilai reaksi Kementerian Pertahanan Rusia terhadap insiden itu lemah. “Seharusnya tembak mati,” tulis Kadyrov.
"Untuk berurusan tidak hanya dengan mereka, tetapi juga untuk mengadili keluarga mereka, yang mungkin tinggal di Rusia,” imbuhnya, menyerukan agar warga sipil dibom.
"Jangan berurusan dengan teroris. Jangan biarkan mereka pergi, hukum mereka di tempat dan netralisir mereka selamanya, dan kemudian ambil tindakan pembalasan terhadap Kyiv. Bom saja semua titik yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan serangan ini," katanya.
"Dan Anda tidak perlu mempedulikan bahwa mungkin ada warga sipil di dekatnya,” tegasnya.
"Jika musuh memperlakukan yang tidak berdaya dengan cara ini, maka kita tidak perlu bertele-tele. Selanjutnya, ini sudah merupakan perang tanpa aturan, yang dilepaskan dan dikenakan pada kami oleh rezim jahat Ukraina,” lanjut Kadyrov.
Pemimpin Chechnya itu mengatakan, “dia percaya darurat militer harus diterapkan di beberapa daerah dengan tingkat respons maksimum, bukan rata-rata yang ditetapkan saat ini."
"Ya, mungkin tidak nyaman bagi penduduk setempat, tetapi mereka akan aman. Ini pendapat saya,” pungkasnya. (Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
“Semua orang yang terlibat dalam serangan mendadak ke wilayah Bryansk harus ditangani dengan cara yang paling parah, sekeras dan bahkan sekejam mungkin," tulis Kadyrov di saluran Telegram-nya, dilansir dari Newsweek, Jumat, 3 Maret 2023.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Ukraina melakukan ‘serangan teroris’ ke Kota Bryansk dan bersumpah untuk mengambil tindakan terhadap kelompok sabotase tersebut. Namun, Ukraina menuduh Rusia melakukan ‘provokasi’ palsu.
Kadyrov menilai reaksi Kementerian Pertahanan Rusia terhadap insiden itu lemah. “Seharusnya tembak mati,” tulis Kadyrov.
"Untuk berurusan tidak hanya dengan mereka, tetapi juga untuk mengadili keluarga mereka, yang mungkin tinggal di Rusia,” imbuhnya, menyerukan agar warga sipil dibom.
"Jangan berurusan dengan teroris. Jangan biarkan mereka pergi, hukum mereka di tempat dan netralisir mereka selamanya, dan kemudian ambil tindakan pembalasan terhadap Kyiv. Bom saja semua titik yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan serangan ini," katanya.
"Dan Anda tidak perlu mempedulikan bahwa mungkin ada warga sipil di dekatnya,” tegasnya.
"Jika musuh memperlakukan yang tidak berdaya dengan cara ini, maka kita tidak perlu bertele-tele. Selanjutnya, ini sudah merupakan perang tanpa aturan, yang dilepaskan dan dikenakan pada kami oleh rezim jahat Ukraina,” lanjut Kadyrov.
Pemimpin Chechnya itu mengatakan, “dia percaya darurat militer harus diterapkan di beberapa daerah dengan tingkat respons maksimum, bukan rata-rata yang ditetapkan saat ini."
"Ya, mungkin tidak nyaman bagi penduduk setempat, tetapi mereka akan aman. Ini pendapat saya,” pungkasnya. (Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News