"Kami telah melakukan pertemuan yang positif dan produktif," kata Biden dalam sebuah konferensi pers, dilansir dari laman NTD News pada Selasa, 15 Juni 2021.
"Tim kami akan melanjutkan diskusi, dan saya yakin kami akan segera mencapai kemajuan nyata antara Turki dan Amerika Serikat," sambungnya.
Senada dengan Biden, Erdogan juga menyebut pertemuannya dengan presiden AS sebagai sesuatu yang "produktif dan jujur." Meski mengakui negaranya berselisih paham atas beberapa isu, Erdogan menilai semua itu masih dapat diselesaikan di masa mendatang.
"Area-area kerja sama di antara kami lebih banyak ketimbang masalah-masalah yang ada," ungkap Erdogan.
Terlepas dari optimisme keduanya, AS maupun Turki yang sama-sama merupakan anggota NATO tidak menyuguhkan detail apapun mengenai cara memulihkan hubungan kedua negara. Keduanya juga tidak memaparkan langkah-langkah yang dapat diambil untuk menurunkan ketegangan.
Dalam beberapa tahun terakhir, AS mengecam aktivitas Turki di laut Mediterania Timur, intervensi dalam perang Suriah dan Libya, serta pembelian sistem misil S-400 dari Rusia. AS menjatuhkan sanksi kepada Turki atas pembelian S-400.
Hubungan kedua negara semakin memburuk usai Biden mengakui pembantaian warga Armenia oleh Kekaisaran Ottoman di tahun 1915 sebagai genosida.
Baca: Erdogan Cenderung Diam Jelang Pertemuan dengan Biden
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News