Ilustrasi oleh Medcom.id.
Ilustrasi oleh Medcom.id.

Kebakaran Hutan di Pulau Hawaii, Warga Dievakuasi ke Tempat Aman

Marcheilla Ariesta • 17 Juli 2024 17:06
Hawaii: Warga di 200 rumah dalam komunitas kecil pedesaan di Pulau Kauai, Hawaii, Amerika Serikat (AS) dievakuasi akibat kebakaran hutan yang disebabkan oleh angin. Petugas pemadam kebakaran mencoba menghentikan penyebarannya dengan menjatuhkan air dari udara.
 
Api telah menghanguskan sekitar 4,04 kilometer persegi lahan antara Hanapepe dan Kaumakani.
 
“Beberapa bangunan sedang terancam, kata para pejabat. Api sudah 60 persen dapat dipadamkan,” kata petugas Pemadam Kebakaran Kauai, dilansir dari Toronto Star, Rabu, 17 Juli 2024.

Pihak berwenang memperingatkan penduduk di daerah Kaumakani tentang perlunya melarikan diri dengan mengaktifkan sistem sirene.
 
“Kami mengirim pihak berwenang dari rumah ke rumah serta memberi tahu mereka melalui panggilan telepon dan SMS,” kata Walikota Kauai Derek Kawakami.
 
“Sampai kita bisa mengendalikannya, masyarakat harus mengambil tindakan pencegahan dan mengungsi,” lanjut Kawakami.
 
Pihak berwenang telah menutup Jalan Raya Kaumuali'i di Hanapepe ke Kaumakani dekat Aloha Sweet Delights, karena kebakaran tersebut.
 
Ada laporan mengenai bangunan yang terbakar tetapi Kawakami mengatakan sebelumnya bahwa dia tidak mengetahui apakah ada rumah atau tempat usaha yang terbakar oleh api tersebut. Dilaporkan sekitar tengah hari di daerah Hanapepe, sekitar 4,83 kilometer ke arah timur.
 
“Selain menjatuhkan air ke api dari helikopter, alat berat juga digunakan untuk membuat jeda guna mencegah penyebaran api, selain petugas pemadam kebakaran yang berusaha menghentikan api di darat,” kata Kawakami.
 
Listrik juga terputus bagi pengguna di sisi barat pulau karena kebakaran tersebut.
 
Chad Machado, pemilik JP’s Pizza bersama putranya di Kaumakani, sedang membuat adonan saat toko tutup pada Senin ketika dia melihat api berkobar di pegunungan.
 
“Dalam waktu setengah jam, jaraknya sudah dua lapangan sepak bola,” katanya. 
 
Dia dan putranya mencoba bertahan, menembakkan air ke sekeliling toko. Namun asapnya semakin parah, sehingga mereka pulang ke Kekaha.
 
“Orang-orang kehabisan koper, sungguh kacau,” katanya.
 
“Begitu banyak asap sehingga kami tidak bisa bernapas,” imbuh Machado.
 
Ia mengatakan masyarakat tersebut merupakan masyarakat bekas perkebunan tebu dan pemilik lahan menggunakan traktor untuk memadamkan api, serupa dengan yang mereka lakukan pada masa perkebunan.
 
Kebakaran hutan ini terjadi hampir setahun setelah api melanda kota bersejarah Lahaina, menewaskan lebih dari 100 orang, membakar sekitar 3.000 bangunan dan membuat 12.000 warga mengungsi. 
 
Kebakaran hutan pada 8 Agustus adalah yang paling mematikan yang melanda Amerika Serikat dalam lebih dari satu abad.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan