Senjata AR-15, foto: poynter.org
Senjata AR-15, foto: poynter.org

Mengenal AR-15, Senjata yang Diduga Dipakai Menembak Donald Trump

Putri Purnama Sari • 14 Juli 2024 16:49
Jakarta: Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump ditembak saat tengah melakukan kampanye terbuka di Butler, Pennsylvania pada Sabtu, 13 Juli 2024 waktu setempat.
 
Akibat penembakan tersebut, Donald Trump mengalami luka dibagian telinganya hingga berdarah-darah. Sumber Associated Press menyebut Trump ditembak menggunakan senjata jenis ArmaLite Rifle, kemungkinan AR-15. Senjata AR-15 ini diketahui merupakan senjata legal untuk masyarakat sipil di Amerika Serikat.
 
“Penegak hukum menemukan senapan jenis AR di tempat kejadian, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut. Orang tersebut tidak berwenang membahas rincian penyelidikan,” demikian bunyi mereka.
 
Mengutip dari media CBS, tersangka penembakan Trump itu ditembak dan dibunuh oleh anggota tim Secret Service. Pria bersenjata itu berdiri di atap sebuah bangunan tinggi yang diyakini sebagai gudang. Penembak itu dipersenjatai dengan senapan jenis AR.

Dalam artikel kali ini, Medcom.id akan membahas mengenai senjata AR-15 yang digadang-gadang menjadi senjata yang sangat mematikan di AS dan dikabarkan harganya murah. Simak informasinya berikut ini ya!
 
Baca juga: Penembak Trump Pria Berusia 20-an Tahun

Apa itu senjata AR-15?

Senjata laras panjang ArmaLite Rifle 15 (AR-15) yang diduga digunakan untuk menembak Donald Trump merupakan salah satu senjata paling populer dan kontroversial di Amerika Serikat. Senapan ini terkenal karena penampilannya yang seperti senjata perang, meskipun sebenarnya tidak diklasifikasikan sebagai senjata serbu dan bukan senjata yang umum digunakan dalam kejahatan.

Asal-usul senjata AR-15

Senjata AR-15 diciptakan oleh perusahaan senjata Amerika, ArmaLite, pada tahun 1959. Senapan ini merupakan pengembangan dari senapan AR-10 yang lebih besar dan lebih kuat. AR-15 dirancang sebagai senapan ringan dan mudah digunakan. Senjata ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pertahanan diri, penegakan hukum, dan olahraga menembak.
 
Nama "AR" dalam AR-15 sendiri berasal dari "ArmaLite Rifle", bukan "Assault Rifle" seperti yang diyakini secara umum. Senapan ini menggunakan sistem operasi gas-operated yang memungkinkan gas propelan dari tembakan sebelumnya untuk mengoperasikan mekanisme senapan. AR-15 juga dilengkapi dengan magasin yang dapat dilepas, sehingga dapat ditembakkan dalam mode semi-otomatis atau fully-automatic, tergantung pada modelnya.
 
Baca juga: Meski Terluka usai Ditembak, Trump Pastikan Terus Kampanye

Pada tahun 1964, pemerintah Amerika Serikat mengadopsi AR-15 dengan nama M16 dan menjadikannya senapan standar untuk Angkatan Darat Amerika Serikat. M16 kemudian digunakan secara luas dalam Perang Vietnam dan konflik lainnya.
 
Popularitas AR-15 di kalangan sipil juga meningkat pesat. Senapan ini menjadi pilihan populer untuk olahraga menembak, pertahanan diri, dan berburu. Banyak produsen senjata membuat variasi dan model AR-15, hal ini membuatnya menjadi salah satu jenis senapan paling umum di Amerika Serikat.

Senjata AR-15 menimbulkan kontroversi

Adanya senjata AR-15 ini menimbulkan kontroversi dan perdebatan lantaran penampilannya yang seperti senjata perang telah membuat beberapa orang khawatir bahwa senapan ini dapat digunakan untuk tujuan kekerasan.
 
Senapan ini juga telah digunakan dalam beberapa penembakan massal yang sangat menonjol, sehingga meningkatkan seruan untuk pengendalian senjata yang lebih ketat.
 
Namun, para pendukung AR-15 berpendapat bahwa senapan ini adalah alat yang berharga untuk pertahanan diri dan olahraga menembak. Mereka juga menyatakan bahwa senapan ini bukanlah senjata serbu dan hanya digunakan dalam sebagian kecil kejahatan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan