Mantan presiden AS Barack Obama berbicara dalam sebuah acara di Chicago, 3 November 2023. (SCOTT OLSON / Getty / AFP)
Mantan presiden AS Barack Obama berbicara dalam sebuah acara di Chicago, 3 November 2023. (SCOTT OLSON / Getty / AFP)

Obama Sebut 'Tidak Ada Tangan yang Bersih' dalam Perang Israel-Hamas

Willy Haryono • 05 November 2023 16:16
Washington: Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengecam keras serangan kelompok pejuang Palestina Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober lalu, dan mengatakan bahwa tidak ada "pembenaran" atas tindakan "mengerikan" tersebut.
 
Namun ia juga menyoroti situasi "tak tertahankan" bagi warga Palestina di Jalur Gaza akibat apa yang disebutnya sebagai "pendudukan" dan mengatakan bahwa "tidak ada tangan yang bersih” dari konflik antar kedua kubu tersebut.
 
"Jika ada peluang bagi kita untuk dapat bertindak secara konstruktif, untuk melakukan sesuatu, maka hal tersebut memerlukan pengakuan atas kompleksitasnya," kata Barack Obama dalam sebuah panel yang diselenggarakan podcast Pod Save America yang dihadiri mantan staf pemerintahannya.

Klip video pernyataan mantan Presiden AS itu diposting di media sosial X pada hari Sabtu.
 
Mendesak masyarakat untuk "menerima seluruh kebenaran" mengenai konflik Israel-Hamas, Obama mengatakan ada orang-orang yang "sekarat saat ini, yang tidak ada hubungannya dengan apa yang dilakukan Hamas."
 
"Apa yang dilakukan Hamas sangat mengerikan dan tidak ada pembenaran untuk itu. Dan yang juga benar adalah bahwa pendudukan (Israel atas tanah Palestina) dan apa yang terjadi pada warga Palestina sungguh mengenaskan," ujar Obama.
 
"Jika Anda ingin memecahkan masalah ini, maka Anda harus menerima seluruh kebenaranny. Anda juga harus mengakui bahwa tidak ada seorang pun yang bersih, bahwa kita semua terlibat di tingkatan tertentu," sambung dia, mengutip dari laman India Today, Minggu, 5 November 2023.

Jeda Kemanusiaan

Sebelumnya pada hari Jumat, Obama mengomentari konflik Gaza, dengan mengatakan bahwa tindakan Israel yang mengabaikan korban jiwa akibat perang melawan Hamas "pada akhirnya dapat menjadi bumerang."
 
Baca juga:  Obama Peringatkan Tindakan Israel di Gaza Bisa Jadi Bumerang
 
"Mustahil untuk bersikap tidak memihak dalam menghadapi pembantaian ini. Sulit untuk merasa penuh harapan. Gambaran tentang keluarga yang berduka, jenazah yang diangkat dari puing-puing, memaksa kita untuk melakukan perhitungan moral," ujar eks presiden itu dalam pidatonya di Forum Demokrasi di Chicago.
 
"Semua ini terjadi dengan latar belakang kegagalan selama berpuluh-puluh tahun dalam mencapai perdamaian abadi bagi Israel dan Palestina, perdamaian yang didasarkan pada keamanan sejati bagi Israel, pengakuan atas hak mereka untuk hidup, dan perdamaian yang didasarkan pada mengakhiri pendudukan dan penciptaan negara yang layak dan penentuan nasib sendiri bagi rakyat Palestina," tambahnya.
 
Presiden Joe Biden, yang menjabat sebagai wakil Barack Obama antara tahun 2009 dan 2017, sangat mendukung Israel dalam kampanye militernya melawan Hamas. Namun, ia dan pemerintahannya telah menyatakan keprihatinan mengenai jatuhnya korban sipil dan menekankan perlunya 'jeda kemanusiaan' dalam perang tersebut agar bantuan dapat menjangkau orang-orang yang terkena dampak di Gaza.
 
Ketika perang Israel-Hamas telah berlangsung selama hampir satu bulan, PBB dan negara-negara besar masih belum mencapai konsensus mengenai cara menangani konflik tersebut. Perang dimulai pada tanggal 7 Oktober, ketika Hamas melancarkan serangan multi-cabang terhadap Israel melalui udara, darat dan laut, menewaskan lebih dari 1.400 orang dan menyandera 240 warga sipil.
 
Israel membalasnya dengan serangan balik yang brutal dan memberlakukan blokade serta memperluas operasi daratnya di Gaza. Serangan mematikan ini telah merenggut hampir 9.500 jiwa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan