Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny. (Foto: AFP)
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny. (Foto: AFP)

Rusia Kembali Desak Jerman untuk Berbagi Data Medis Navalny

Willy Haryono • 09 September 2020 16:26
Moskow: Kementerian Luar Negeri Rusia kembali mendesak Jerman untuk berbagi data medis seputar kondisi kesehatan terkini kritikus Presiden Vladimir Putin, Alexei Navalny. Rusia geram karena menilai Jerman seolah memperlambat proses pembagian data medis.
 
Navalny jatuh sakit dalam penerbangan menuju Moskow bulan lalu. Setelah sempat dirawat di Siberia, ia diterbangkan ke sebuah rumah sakit di Berlin, Jerman.
 
Tim dokter rumah sakit Charite menyebut Navalny telah terkena serangan Novichok, racun syaraf yang biasa digunakan di era Uni Soviet.

"Tidak adanya informasi (medis Navalny) mencegah agensi penegak hukum dalam mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi," ujar Kemenlu Rusia, dilansir dari laman Metro.us, Rabu 9 September 2020.
 
Kubu oposisi menduga Navalny keracunan usai meminum sebuah teh di bandara. Teh tersebut diduga kuat telah dibubuhi racun Novichok oleh seseorang.
 
Sementara itu, menteri Luar Negeri dari negara-negara anggota Group of Seven (G7) mendesak Rusia untuk segera menginvestigasi kasus keracunan yang dialami Navalny. G7 juga mendorong Moskow untuk mencari pelaku penyerangan dan menyeretnya ke hadapan hukum.
 
"Kami, menteri luar negeri G7 dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat serta Perwakilan Tinggi Uni Eropa, bersatu dalam mengecam keras kasus keracunan Alexei Navalny yang terkonfirmasi," ujar pernyataan gabungan G7.
 
Juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, mengonfirmasi bahwa pria 44 tahun itu sudah tersadar dari koma. "Ia sudah keluar dari kondisi koma. Nantinya ia juga tidak akan lagi dipasangi ventilator. Ia sudah merespons terhadap pembicaraan," sebut Yarmysh.
 
Sejak Navalny dipindahkan ke Jerman, Menlu Rusia Sergey Lavrov mengatakan ada banyak tuduhan terhadap Rusia. Sejak kasus Navalny mencuat, Moskow membantah segala bentuk keterlibatan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan