Negara-negara global beramai-ramai mengembangkan vaksin covid-19 sepanjang 2020. (Foto: AFP)
Negara-negara global beramai-ramai mengembangkan vaksin covid-19 sepanjang 2020. (Foto: AFP)

WHO Perkirakan Imunisasi Massal Covid-19 di Medio 2021

Willy Haryono • 05 September 2020 07:27
Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihaknya meyakini imunisasi massal virus korona (covid-19) baru akan terjadi sekitar pertengahan 2021. Pernyataan WHO disampaikan saat proses uji klinis vaksin covid-19 buatan Rusia, Sputnik V, memperlihatkan hasil menjanjikan.
 
WHO menyambut baik adanya kandidat vaksin covid-19 dalam "jumlah cukup banyak," termasuk Sputnik V, yang sudah memasuki uji klinis tahap akhir. Namun WHO belum akan mendukung vaksin apapun saat ini.
 
"Kami tidak akan mendukung vaksin covid-19 jika belum terbukti efektif dan aman," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam keterangan pers di Jenewa, seperti dikutip dari laman AFP, Sabtu 5 September 2020.

Negara-negara global berharap dapat segera mengumumkan vaksin covid-19, yang telah menginfeksi lebih dari 26 juta jiwa dan telah menewaskan hampir 870 ribu orang. Virus ini telah mengganggu kehidupan masyarakat global dan juga merusak perekonomian.
 
Juru bicara WHO Margaret Harris menyambut baik pengembangan vaksin yang dilakukan banyak negara. Ia juga sama-sama berharap vaksinasi covid-19 dapat dilakukan secepat mungkin.
 
"Tapi jika kita melihat situasi saat ini secara realistis, kami tidak yakin imunisasi massal dapat berlangsung hingga setidaknya pertengahan tahun depan," sebut Harris.
 
Sejauh ini baru Sputnik V yang didaftarkan secara resmi sebagai vaskin covid-19 untuk penggunaan luas di tengah masyarakat.
 
Berdasarkan hasil riset Sputnik V di jurnal The Lancet, disebutkan bahwa pasien-pasien yang mengikuti uji klinis di fase awal telah berhasil mengembangkan antibodi tanpa adanya "efek samping yang serius."
 
Namun sejumlah ilmuwan masih mengkhawatirkan hasil uji klinis fase awal Sputnik V, yang disebutkan dalam jurnal The Lancet hanya diikuti 76 orang. Para ilmuwan menilai angka tersebut masih terlalu rendah untuk membuktikan efektivitas dan keamanan sebuah vaksin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan