Presiden AS Joe Biden hentikan dukungan ke Arab Saudi berperang di Yaman. Foto: AFP
Presiden AS Joe Biden hentikan dukungan ke Arab Saudi berperang di Yaman. Foto: AFP

Biden Akhiri Dukungan AS untuk Arab Saudi Lakukan Perang di Yaman

M Sholahadhin Azhar • 05 Februari 2021 06:47
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis 4 Februari menghentikan dukungan AS untuk kampanye militer yang dipimpin Arab Saudi di Yaman. Biden menuntut agar konflik Yaman yang sudah berlangsung lebih dari enam tahun harus diakhiri.
 
Biden juga menunjuk diplomat veteran AS Timothy Lenderking sebagai utusan khusus AS untuk Yaman dalam upaya meningkatkan diplomasi Amerika "untuk mengakhiri perang di Yaman”. Menurutnya, ini adalah perang yang telah menciptakan bencana kemanusiaan dan strategis.
 
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggambarkan Yaman sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia. Hampir 80 persen penduduk Yaman membutuhkan bantuan dan jutaan di ambang kelaparan skala besar.

"Perang ini harus diakhiri," kata Presiden Biden, seperti dikutip The New York Times, Jumat 5 Februari 2021.
 
"Dan untuk menggarisbawahi komitmen kami, kami mengakhiri semua dukungan Amerika untuk operasi ofensif dalam perang di Yaman. Termasuk penjualan senjata yang relevan,” tutur Biden, saat berkunjung ke Kementerian Luar Negeri AS di Washington.
 
“Pada saat yang sama. Arab Saudi menghadapi serangan rudal, serangan UAV (drone) dan ancaman lain dari pasukan yang disuplai Iran di banyak negara. Kami akan terus mendukung dan membantu Arab Saudi mempertahankan kedaulatannya dan integritas teritorialnya serta rakyatnya,” tegas Biden.
 
Arab Saudi menyambut baik pernyataan Biden, terutama komitmennya terhadap pertahanan negara dan mengatasi ancaman terhadapnya.
 
Koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi melakukan intervensi di Yaman pada 2015, mendukung pasukan pemerintah yang memerangi Houthi yang berpihak pada Iran. Pejabat PBB berusaha menghidupkan kembali pembicaraan damai untuk mengakhiri perang karena penderitaan negara juga diperburuk oleh krisis ekonomi, jatuhnya mata uang, dan pandemi covid-19.

Harapan untuk Yaman

Di bawah pemerintahan Trump, kebijakan tentang Yaman adalah nomor dua dari apa yang disebut kampanye sanksi "tekanan maksimum" terhadap Iran. Ini ditukukan untuk memaksa Teheran kembali ke pembicaraan mengenai program dan kegiatan nuklir dan misilnya di Timur Tengah.
 
Mantan Presiden Donald Trump dan Jared Kushner, menantu laki-laki dan seorang penasihat utamanya, juga fokus menjaga hubungan dekat mereka dengan penguasa efektif Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, termasuk penjualan senjata AS.
 
Ini terlepas dari tuntutan oleh anggota parlemen dari Partai Republik dan Demokrat untuk diakhirinya dukungan AS untuk Riyadh ketika jumlah kematian warga sipil di Yaman meningkat dan krisis kemanusiaan memburuk.
 
Langkah Biden merupakan kebalikan dari kebijakan pemerintahan mantan Presiden Barack Obama dari Partai Demokrat dan Trump dari Partai Republik. Biden adalah wakil presiden dalam pemerintahan Obama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan