“Keengganan NATO untuk merespons kekhawatiran Rusia dengan sungguh-sungguh telah kami mengerti,” kata Kremlin dalam pernyataannya, dikutip dari Malay Mail, Kamis, 4 Februari 2022.
“NATO bersembunyi di balik kebijakan pintu terbuka (open-door policy) yang bertentangan dengan prinsip fundamental keamanan yang tidak dapat dipisah-pisahkan,” tegas Putin.
Baca: Antisipasi Serangan Rusia, AS Kerahkan 3.000 Pasukan ke Eropa Timur.
Ukraina juga dituduh melakukan “sabotase kronis” oleh Putin. Tuduhan ini terkait dengan perjanjian perdamaian Minsk yang ditandatangani Ukraina dan separatis pro-Rusia di Ukraina Timur.
Sejak dimulainya konflik Rusia-Ukraina yang telah memakan 13.000 korban jiwa, negara-negara barat menuduh Rusia memasok bantuan finansial dan militer kepada separatis. Tuduhan tersebut dibantah.
Ketegangan antara Rusia dan barat terus memanas selama beberapa minggu, dengan barat menyebut Moskow mempersiapkan invasi terhadap negara tetangganya yang pro-barat.
Rusia menyangkal tuduhan rencana invasi, namun menuntut agar Ukraina tidak diperbolehkan bergabung dengan NATO. Selain itu, Rusia juga menuntut sejumlah jaminan keamanan terhadap ekspansi aliansi militer Amerika Serikat di bekas blok Soviet. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
