David DePape, 42, juga didakwa melakukan penyerangan dengan senjata mematikan, pelecehan terhadap orang lanjut usia, penahanan terhadap lansia, perampokan tempat tinggal dan ancaman terhadap pejabat publik dan keluarga mereka, menurut Jaksa Wilayah Brooke Jenkins.
"Ini didasarkan pada pernyataan dan komentarnya yang dibuat di rumah itu selama pertemuannya dengan Tuan Pelosi, yang juga bermuatan politik," kata Jenkins dalam konferensi pers, dikutip dari New York Post.
Jenkins mengatakan DePape sengaja menargetkan rumah Pelosi untuk bertemu Nancy Pelosi. Namun sang ketua DPR AS tidak ada di tempat, dan ia pun menghadapi Paul Pelosi yang sedang tidur.
Penyusup membangunkan Paul Pelosi dan bertanya di mana istrinya.
Paul Pelosi berusaha masuk ke lift di dalam rumah yang memiliki telepon, tetapi DePape menghalanginya, kata Jenkins. Baru setelah Paul Pelosi meminta untuk pergi ke kamar mandi, dia dapat menelepon 911, kata Jenkins.
Ketika DePape menyadari bahwa Paul Pelosi telah menelepon 911, dia membawa pria 82 tahun itu ke bawah dekat pintu depan. Petugas tiba dua menit setelah panggilan masuk, kata Jenkins.
Pada saat itu, DePape "dengan keras memukul (Pelosi) di bagian atas kepalanya" dengan palu, kata Jenkins. Tidak jelas pria mana yang membuka pintu untuk polisi atau berapa kali Paul Pelosi dipukul, katanya.
Tidak ada keamanan yang hadir ketika pembobolan terjadi, tambah Jenkins.
"Yang jelas, berdasarkan bukti-bukti yang kami miliki, rumah Pelosi dan ketua (DPR) secara khusus menjadi sasaran terdakwa," tutur Jenkins.
DePape diperkirakan akan didakwa pada Selasa ini, di mana jaksa akan meminta dia ditahan atas risiko keamanan "jelas dan parah" yang dia timbulkan.
Jika terbukti bersalah, DePape bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup.
Baca: Nancy Pelosi 'Terpukul dan Trauma' Usai Suaminya Diserang dengan Palu
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
