CIA diklaim telah menyiapkan dua laporan rahasia, beberapa hari menjelang serangan Hamas pada Sabtu pekan kemarin.
Laporan pertama, tertanggal 28 September, memperingatkan bahwa Hamas kemungkinan akan meluncurkan roket ke arah Israel. Laporan kedua, tertanggal 5 Oktober, merupakan perpanjangan dari laporan pertama dan juga berisi peringatan umum mengenai potensi kekerasan yang dilakukan Hamas.
Mengutip dari laman India Today, Sabtu, 14 Oktober 2023, laporan intelijen tersebut dianggap rutin dan serupa dengan peringatan mengenai kekerasan Palestina yang diterbitkan sepanjang tahun. Namun, dua laporan ini merupakan salah satu peringatan tingkat tinggi yang diberikan AS selama bertahun-tahun.
Menurut laporan kantor berita CNN, hanya sehari sebelum 5.000 roket diluncurkan Hamas ke Israel, para pejabat AS menyebarkan laporan yang menyatakan aktivitas "tidak biasa" telah dilakukan sekelompok pejuang Hamas di dekat perbatasan Israel.
Laporan rahasia kedua dimasukkan dalam laporan intelijen harian CIA yang didistribusikan kepada pembuat kebijakan dan anggota parlemen di AS, menurut laporan New York Times.
Biden Tidak Tahu
Tidak satu pun dari dua laporan itu yang diberitahukan kepada Presiden AS Joe Biden atau pejabat senior Gedung Putih, menurut publikasi tersebut yang mengutip pernyataan para pejabat AS. Mereka juga mengatakan kepada NYT bahwa CIA tidak menyoroti dua laporan itu sesuatu yang "sangat penting."Laporan juga menyebutkan bahwa Direktur CIA Bill Burns telah menyatakan keprihatinannya atas potensi kekerasan antara Israel dan Palestina di awal Februari. Meski terdapat peringatan-peringatan strategis, peristiwa 7 Oktober mengejutkan para pejabat AS dan Israel.
Salah satu sumber yang akrab dengan badan intelijen AS mengatakan bahwa laporan semacam itu bukanlah hal yang luar biasa. "Saya pikir yang terjadi adalah semua orang melihat laporan ini dan berkata, 'Ya tentu saja. Tapi kami tahu seperti apa jadinya nanti," kata sumber tersebut kepada CNN.
Namun, Menteri Pertahanan Lloyd Austin menekankan bahwa jika AS mengetahui adanya potensi serangan terhadap sekutu, sudah pasti Washington akan menginformasikannya.
Baca juga: AS Kirim Kapal Induk Terbesar Dunia untuk Dukung Israel
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News