Presiden Prancis Emmanuel Macron. Foto: AFP
Presiden Prancis Emmanuel Macron. Foto: AFP

Presiden Prancis Desak Israel Hentikan Pembunuhan Perempuan dan Anak di Gaza

Fajar Nugraha • 11 November 2023 09:28
Paris: Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Israel harus berhenti membunuh perempuan dan bayi di Gaza.
 
"De facto -,hari ini, warga sipil dibom,- secara de facto. Bayi-bayi ini, wanita-wanita ini, orang-orang tua ini dibom dan dibunuh. Jadi tidak ada alasan untuk itu dan tidak ada legitimasi. Jadi kami mendesak Israel untuk berhenti," katanya dalam wawancara dengan BBC, seperti dikutip Middle East Eye, Sabtu 11 November 2023.
 
"Kami merasakan penderitaan yang sama dengan Israel. Dan kami juga merasakan kesediaan mereka untuk menyingkirkan kekerasan. Kami tahu apa arti kekerasan di Prancis," kata Macron, namun menambahkan bahwa tidak ada pembenaran atas pemboman terhadap warga sipil.

“Hal ini sangat penting bagi kita semua karena prinsip-prinsip kita, karena kita adalah negara demokrasi. Penting juga untuk jangka menengah dan panjang bagi keamanan Israel sendiri, untuk menyadari bahwa semua nyawa penting,” ungkap Macron.
 
Selama wawancara, dia menolak mengatakan apakah Israel telah melanggar hukum internasional.
 
Dia selanjutnya menyerukan gencatan senjata, dan mengatakan dia berharap para pemimpin lain, termasuk di Inggris dan Amerika, akan mengikuti seruannya.

Israel salahkan Hamas

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang sangat mengecam pernyataan Presiden Prancis tersebut, dengan mengatakan bahwa Hamas bertanggung jawab langsung atas kematian warga sipil di Jalur Gaza. Kemudian Netanyahu mengatakan bahwa perang ini dilancarkan terhadap Israel setelah serangan 7 Oktober tersebut.
 
Netanyahu kemudian menghubungkan Hamas dengan ISIS, dengan mengatakan bahwa mereka berperang dalam perang ini dan berusaha melakukan apa pun yang mereka bisa (untuk) mencegah jatuhnya korban sipil.
 
“Namun kenyataan di lapangan berbicara lain, dan dunia harus memberikan konteksnya,” laporan Middle East Eye.
 
Meskipun militer Israel dan perdana menterinya sendiri mengatakan bahwa mereka berusaha mengurangi korban sipil, dunia melihat lebih dari 11.000 kematian di Jalur Gaza sejak perang ini dimulai.
 
Pernyataan perdana menteri yang mengecam pernyataan presiden Prancis tersebut benar-benar menggemakan sentimen yang dimiliki para pejabat Israel selama sebulan terakhir ini. Mereka mencoba untuk melepaskan diri dari korban sipil, mencoba untuk menyalahkan Hamas sebagai pihak yang tidak kenal lelah. Padahal pengeboman Israel terus berlanjut.
 
Perang yang terjadi sejak 7 Oktober 2023 itu telah menewaskan 11.078 warga Palestina di Gaza. Sementara korban Israel mencapai 1.200 orang.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan