Senat AS meningkatkan dukungannya untuk hubungan lebih dekat dengan Taiwan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Tiongkok.
Amerika Serikat selama beberapa dekade telah menjual senjata ke Taiwan tetapi undang-undang baru akan melangkah lebih jauh dengan memberikan bantuan keamanan AS sebesar USD4,5 miliar (setara Rp67 triliun) selama empat tahun.
Dengan dukungan dari kedua belah pihak, Komite Hubungan Luar Negeri Senat menyetujui Undang-Undang Kebijakan Taiwan, yang disebut sebagai peningkatan paling menyeluruh dari hubungan itu sejak Amerika Serikat mengalihkan pengakuan dari Taipei ke Beijing pada 1979.
Anggota parlemen bergerak maju pada tindakan di tengah meningkatnya kekhawatiran untuk Taiwan setelah Rusia menginvasi Ukraina, dan setelah kunjungan ke Taipei oleh Ketua DPR Nancy Pelosi. Kunjungan tersebut mendorong Tiongkok untuk mengadakan latihan militer besar yang dilihat sebagai percobaan untuk invasi.
Baca juga: Menlu Taiwan Minta Anggota PBB Kecam Aksi Provokasi Tiongkok
Senator Bob Menendez, anggota Partai Demokrat Biden yang memimpin komite, mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak mencari perang atau meningkatkan ketegangan dengan Beijing.
"Kami secara hati-hati dan strategis menurunkan ancaman eksistensial yang dihadapi Taiwan dengan menaikkan biaya untuk merebut pulau itu secara paksa sehingga menjadi risiko yang terlalu tinggi dan tidak dapat dicapai," kata Menendez dilansir dari Channel News Asia, Kamis, 15 September 2022.
Senator Jim Risch, anggota Partai Republik teratas di komite, mengatakan penting bagi Negeri Paman Sam mengambil tindakan sekarang untuk meningkatkan pertahanan diri Taiwan sebelum terlambat.
Meski demikian, hal tersebut harus mendapat persetujuan penuh dari Senat dan DPR AS. Sementara itu, Gedung Putih belum mengatakan apakah Presiden Joe Biden akan menandatangani rancangan tersebut, meskipun dukungan kuat yang dimilikinya dapat berarti Kongres dapat mengesampingkan potensi veto apa pun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
