Ketegangan terasa di internal Tory karena 40 persen dari keseluruhan anggotanya berusaha menggulingkan PM Johnson melalui mosi tidak percaya.
Namun menurut Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid, para kolega Tory yang berusaha menumbangkan PM Johnson mengatakan kepada dirinya bahwa mereka kini "mendukung perdana menteri."
Javid mengatakan kepada Sky News bahwa PM Johnson telah meraih "kemenangan telak" dalam mosi tidak percaya pada Senin kemarin.
"Mereka adalah para penganut demokrasi, seperti kita semua, dan mereka menerima hasil dari pemungutan suara," ucapnya.
Meski mosi tidak percaya Senin kemarin dipicu skandal "partygate" terkait pesta di tengah pandemi covid-19 pada 2020, disebutkan juga bahwa sekelompok anggota parlemen Tory memang sudah tidak menyukai PM Johnson atas berbagai isu mulai dari legislasi terkait Irlandia Utara hingga tingginya besaran pajak.
Di bawah aturan Tory, PM Johnson tidak akan bisa lagi dikenai mosi tidak percaya, setidaknya hingga satu tahun ke depan. Namun, hal itu bisa berubah jika Komite 1922 menuliskan ulang aturan yang sudah ada.
Mantan presiden YouGov Peter Kellner terindikasi menyarankan agar aturan tersebut diubah, agar jajaran menteri dan para ajudannya tidak bisa ikut serta dalam mosi tidak percaya.
Baca: PM Inggris Kembali Lolos dari Mosi Tidak Percaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News