Beberapa misi sejenis telah dilakukan Rusia di langit Belarusia, negara yang berbatas dengan Ukraina di wilayah utara.
Dilansir dari Independent, Minggu, 6 Februari 2022, misi terbaru dilakukan saat Rusia memindahkan pasukan dari Siberia dan Far East ke Belarusia untuk latihan gabungan. Ini merupakan bagian dari penumpukan personel militer Rusia di dekat perbatasan Ukraina, yang menambah kekhawatiran Barat akan terjadinya invasi.
Pemerintah Rusia berulang kali membantah akan menginvasi Ukraina. Moskow mengaku hanya ingin meminta jaminan keamanan dari Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Salah satu yang diminta Rusia adalah jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah menjadi anggota NATO. AS dan NATO menolak permintaan tersebut.
Kubu Barat meminta Rusia menarik prajuritnya yang diestimasi sudah berjumlah 100 ribu di dekat perbatasan Ukraina. Namun Rusia menolaknya, dengan mengatakan bahwa Kremlin berhak menempatkan pasukan di mana pun selama itu masih wilayah Negeri Beruang Merah.
Pengiriman pasukan Rusia ke Belarusia meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya invasi ke Ukraina dari arah utara. Ibu kota Ukraina, Kiev, hanya berjarak 75 kilometer dari perbatasan dengan Belarusia.
Baca: Pejabat AS Sebut Rusia Miliki 70 Persen Kekuatan untuk Invasi ke Ukraina
Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia telah melakukan serangkaian latihan gabungan dengan Bearusia, dan juga beberapa kali mengirim pesawat pengebom.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang semakin bergantung kepada dukungan politik dan finansial kepada Rusia, menyerukan kerja sama pertahanan yang lebih erat dengan Moskow. Belakangan, Belarusia bersedia menjadi tempat menampung senjata nuklir Rusia.
Sebelumnya, surat kabar Jerman, Bild, merilis sebuah laporan yang menuduh Rusia hendak menyerang Ukraina dari berbagai arah, kemudian merebut kota-kota besar dan membentuk sebuah pemerintahan boneka politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News