Pasukan Kolombia lakukan penjagaan di perbatasan terkait ancaman dari Venezuela. Foto: AFP
Pasukan Kolombia lakukan penjagaan di perbatasan terkait ancaman dari Venezuela. Foto: AFP

Venezuela Dituduh Mobilisasi Pasukan ke Kolombia Dibantu Rusia dan Iran

Medcom • 04 Februari 2022 18:08
Cartagena: Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano mengatakan pada Kamis, 3 Februari 2022 bahwa Venezuela mengerahkan pasukan ke perbatasan bersama Kolombia dengan bantuan teknis Rusia dan Iran.  Ia menyebut kemungkinan penempatan tentara tersebut sebagai “campur tangan asing”.
 
Mengutip sumber intelijen, Molano mengatakan, pergerakan pasukan terdaftar di Venezuela berseberangan dengan Provinsi Arauca, Kolombia. Ini merupakan titik pertempuran sengit antara gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional (ELN) dan pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) dalam upaya pengendalian transaksi narkoba.
 
“Kami mengetahui bahwa pasukan dan unit FANB (Angkatan Bersenjata Nasional Bolivia) telah dimobilisasi menuju perbatasan dengan bantuan teknis dari Rusia dan Iran,” kata Molano dalam konferensi anti narkoba di Cartagena, dilansir dari The National News, Jumat, 4 Februari 2022.

Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino menyangkal pernyataan Molano melalui twitter.
 
“Kolombia, negara yang diubah oleh oligarki Bogota menjadi lampiran komando Selatan (Amerika Serikat) di Amerika kita, menjadi lokasi pangkalan militer. Ini mencela campur tangan di Venezuela. Ya Tuhan!” tulis Padrino.
 
Ombudsman hak asasi manusia (HAM) Kolombia melaporkan bentrokan antara kelompok ilegal bersenjata di Arauca telah menyebabkan 66 korban jiwa dan 1.200 orang mengungsi sepanjang bulan Januari saja.
 
Sebelum menyebar ke Kolombia, pertempuran antar kelompok dalam rangka mengendalikan pengedaran narkoba dan aktivitas ilegal lainnya dimulai di Apure, Venezuela.
 
ELN bekerja sama dengan Segunda Marquetalia, sebuah fraksi FARC yang didemobilisasi yang menolak perjanjian perdamaian dengan pemerintah pada 2016, untuk memerangi kelompok pemberontak FARC lainnya.
 
Aksi kekerasan di Arauca, area penting untuk produksi minyak dan pemeliharaan ternak, terus berlangsung meski Presiden Kolombia Ivan Duque Januari lalu mengeluarkan perintah untuk mengerahkan lebih banyak pasukan ke sana supaya dapat menguasai wilayah dan mengakhiri pertumpahan darah.
 
Pemerintah Kolombia menuduh Presiden Venezuela Nicolas Maduro memberi perlindungan bagi pemberontak FARC dan ELN. Maduro berulang kali membantah tuduhan tersebut.
 
Tahun lalu, Maduro mengatakan pihaknya akan melawan seluruh kelompok ilegal bersenjata yang berasal dari Kolombia di wilayah Venezuela pada 2022. (Kaylina Ivani)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan