Selama berdekade-dekade, sebagian besar negara Arab telah memboikot Israel, berkukukuh bahwa normalisasi hubungan hanya akan dijalin setelah konflik dengan Palestina diselesaikan.
Namun bulan lalu, Uni Emirat Arab sepakat menormalisasi hubungan dengan Israel. Normalisasi tersebut juga diumumkan Trump.
Spekulasi sempat muncul mengenai beberapa negara Arab yang mungkin akan mengikuti langkah UEA. Bahrain masuk dalam daftar beberapa negara tersebut.
Jika klaim Trump terbukti benar, maka Bahrain akan menjadi negara keempat Arab di Timur Tengah yang mengakui status Israel sejak didirikan pada 1948. Tiga negara lainnya adalah Mesir, Yordania, dan UEA.
Mengenai pengumuman Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku "senang" bahwa "perjanjian damai lainnya" telah tercapai dengan negara Arab.
"Ini adalah era baru dari perdamaian. Perdamaian untuk perdamaian. Ekonomi untuk ekonomi. Kami telah berinvestasi di bidang perdamaian selama bertahun-tahun, dan kini perdamaian akan berinvestasi kepada kami," sambungnya.
Bulan lalu, Menteri Urusan Intelijen Israel Eli Cohen mengklaim bahwa negaranya akan segera menormalisasi hubungan dengan Sudan. Ia menyebut perjanjian bersejarah ini mungkin akan disepakati sebelum tahun baru.
Sementara Maroko, negara yang disebut-sebut akan mengikuti langkah UEA, menolak menormalisasi hubungan dengan Israel. Perdana Menteri Maroko Saad-Eddine El Othmani menolak menormalisasi hubungan, yang dinilai hanya akan memperburuk penderitaan masyarakat Palestina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News