SpaceX merupakan perusahaan luar angkasa Amerika Serikat (AS) yang didirikan oleh pengusaha sukses berusia 50 tahun, Elon Musk pada 2002. SpaceX berpusat di Hawthorne, California, AS.
Dilansir dari AFP, Selasa, 9 November 2021, awak internasional melakukan ribuan percobaan di orbit dan membantu meningkatkan panel surya di ISS selama misi ‘Kru-2’ mereka.
Pesawat tersebut turun dan diperlambat oleh empat parasut besar. Pesawat ruang angkasa Dragon mereka yang dijuluki ‘Endeavour’ mendarat di Teluk Meksiko pada pukul 22:33 waktu setempat, sebelum diangkat ke kapal pemulihan.
Astronot dari Badan Antariksa AS (NASA), Megan McArthur dan Shane Kimbrough, Akihiko Hoshide dari Jepang, dan Thomas Pesquet asal Prancis dari Badan Antariksa Eropa (ESA) dikeluarkan dari kapsul dan ditempatkan di tandu sebagai tindakan pencegahan.
Tubuh manusia diketahui memerlukan penyesuaian gravitasi kembali, setelah waktu yang lama di ruang hampa. “Senang bisa kembali ke Planet Bumi,” kata Kimbrough dalam siaran langsung NASA, setelah Dragon mendarat.
Kegiatan ISS dari Kru-2 astronot diantaranya termasuk mendokumentasikan permukaan bumi guna merekam perubahan yang disebabkan manusia dan peristiwa alam, menanam cabai, dan mempelajari cacing untuk lebih memahami perubahan kesehatan manusia di luar angkasa.
“Bangga bisa mewakili Prancis sekali lagi di luar angkasa! Perhentian berikutnya, Bulan?,” cuit Pesquet dalam unggahan Twitter, sebelum perjalanan pulang.
Petualangan mereka kembali ke Bumi dimulai saat Endeavour lepas landas dari ISS pada pukul 14:05 waktu setempat. Kemudian, berputar di sekitar ISS selama satu setengah jam untuk mengambil foto, misi pertama sejak Soyuz Rusia melakukan manuver serupa pada 2018.
Dragon, yang sebagian besar terbang secara mandiri memiliki jendela melingkar kecil di bagian atas palka depan di mana para astronot dapat mengarahkan kamera mereka. Keberangkatan pun disebut tertunda sehari dikarenakan angin kencang.
Cuaca buruk dan yang disebut NASA sebagai “masalah medis kecil” juga telah menunda keberangkatan set astronot berikutnya, pada misi Kru-3, yang akan diluncurkan pada Rabu. Sampai saat itu, ISS hanya akan diawaki oleh tiga astronot, dua orang Rusia dan satu orang Amerika.
Sejak 2020, SpaceX pun mulai menyediakan layanan taksi kepada astronot ke ISS, mengakhiri sembilan tahun ketergantungan AS pada roket Rusia untuk perjalanan setelah berakhirnya program pesawat ulang alik.
Awak kapal diketahui menghadapi tantangan terakhir dalam perjalanan pulang. Mereka diharuskan memakai popok setelah terdeteksi adanya masalah dengan sistem pengelolaan limbah kapal dan memaksa untuk tetap offline.
Sejak palka ditutup pada 12:40 hingga setelah pendaratan sekitar 10 jam waktu setempat, para astronot tidak memiliki akses ke tempat pembuangan air kecil.
“Tentu saja itu kurang optimal, tetapi kami siap untuk mengelolanya. Spaceflight penuh dengan banyak tantangan kecil, ini hanya satu lagi yang akan kami hadapi dan selesaikan dalam misi kami,” jelas McArthur saat konferensi pers menjelang keberangkatan.
Awak turis SpaceX mengalami masalah serupa terkait limbah selama penerbangan September lalu, yang memicu sistem bunyi pemberitahuan atau alarm. Kemudian, NASA menyatakan, sebuah tabung telah terlepas dan mengirimkan urin ke sistem kipas kapsul, alih-alih tangki penyimpanan. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News