Kanselir Jerman Angela Merkel menggunakan telepon genggamnya saat berada di Berlin pada 8 Desember 2020. (John MACDOUGALL / AFP)
Kanselir Jerman Angela Merkel menggunakan telepon genggamnya saat berada di Berlin pada 8 Desember 2020. (John MACDOUGALL / AFP)

Intelijen Denmark Dituduh Bantu AS Memata-matai Politisi Eropa

Willy Haryono • 31 Mei 2021 07:50
Copenhagen: Layanan Intelijen Pertahanan Denmark (FE) diduga telah berkolaborasi dengan Agensi Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) dalam memata-matai jajaran politisi Eropa, menurut sebuah laporan dari radio lokal Danmark Radio (DR). Dalam laporan itu, salah satu politikus yang menjadi target adalah Kanselir Jerman Angela Merkel.
 
Politisi lainnya yang menjadi target, menurut laporan DR, berasal dari Jerman, Prancis, Swedia, dan Norwegia. Disebutkan bahwa aktivitas ini berlangsung dari 2012 hingga 2014.
 
Dilansir dari laman BBC pada Senin, 31 Mei 2021, tuduhan serupa pernah muncul di tahun 2013. Kala itu, sejumlah rahasia yang dibocorkan whistleblower asal AS, Edward Snowden, mengindikasikan adanya penyadapan yang dilakukan NSA terhadap Merkel.

Saat tuduhan itu muncul, Gedung Putih tidak mengeluarkan bantahan langsung. Namun Washington menegaskan bahwa telepon Merkel tidak disadap kala itu, dan hal semacam itu juga tidak akan pernah dilakukan di masa mendatang.
 
Jerman adalah sekutu dekat AS. Dalam laporan terbaru DR yang telah bermunculan di berbagai kantor berita Eropa, disebutkan bahwa NSA memiliki akses terhadap pesan teks dan percakapan telepon sejumlah politisi Eropa. NSA disebut melakukan hal ini dengan memasuki jaringan kabel internet Denmark lewat bantuan FE.
 
Kerja sama tersebut, dilabeli sebagai "Operation Dunhammer" dalam laporan DR, memungkinkan NSA mengumpulkan data dengan menggunakan nomor telepon politisi sebagai parameter pencarian.
 
DR membuat laporan ini usai melakukan wawancara dengan sembilan sumber. Kesembilan sumber mengaku memiliki akses terhadap informasi rahasia yang dipegang FE.
 
Selain Merkel, mantan menteri luar negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier dan tokoh oposisi kala itu, Peer Steinbruck, juga dilaporkan ikut menjadi target operasi gabungan FE dan NSA.
 
Sejauh ini Kementerian Pertahanan Denmark maupun perwakilan FE dan juga AS belum mengomentari laporan terbaru DR.
 
Baca:  Dituding Alat Mata-mata AS, Tesla Dilarang Parkir di Kantor Pemerintahan Tiongkok
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan