Pemerintah Inggris telah memberikan persetujuannya untuk vaksin AstraZeneca awal pekan ini, dan mereka telah memesan 100 juta dosis vaksin.
Dilansir dari Politico, Sabtu, 2 Januari 2021, seorang anggota tim Oxford-AstraZeneca mengatakan produksi diharapkan mencapai total 1 juta dosis pada akhir pekan depan.
"Rencananya adalah memproduksi dengan cukup cepat, sehingga di minggu ketiga Januari, kita akan mendapat dua juta vaksin dalam sepekan," seru anggota tim itu.
Vaksin AstraZeneca, seperti jab Pfizer-BioNTech yang membutuhkan dua dosis. Otoritas kesehatan di Inggris telah memutuskan untuk mengubah strategi distribusi mereka dengan memprioritaskan memberikan suntikan pertama sebanyak mungkin kepada masyarakat.
Mereka menunda suntikan kedua setelah 28 hari, seperti yang semula direncanakan. Dan akan memberikan dosis kedua tersebut dalam waktu 12 pekan.
Sementara itu, seorang ilmuwan senior Universitas Oxford mengeluhkan basis manufaktur farmasi negara tersebut tidak siap untuk menangani peluncuran jab.
"Pemerintah sama sekali tidak tertarik untuk membangun kapasitas manufaktur di darat untuk produk sains apapun," seru Profesor John Bell.
Inggris merupakan negara pertama yang menyetujui penggunaan darurat vaksin covid-19 dari AstraZeneca. Pemerintah Indonesia menyambut baik persetujuan Inggris tersebut.
Pada hari yang sama saat Inggris menyetujui penggunaan vaksin AstraZeneca, Indonesia juga menandatangani kesepakatan untuk membeli 50 juta dosis vaksin perusahaan tersebut. Meski demikian, belum diumumkan kepastian pengirimannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News