Mundur dari Partai Konservatif, Boris Johnson Tetap Jadi PM Inggris Hingga Musim Gugur

London: Boris Johnson akan mundur sebagai pemimpin Partai Konservatif setelah kehilangan dukungan dari para menteri dan anggota parlemennya. Namun, ia akan terus menjabat sebagai perdana menteri Inggris hingga musim gugur mendatang.
 
Perdana Menteri baru akan diumumkan saat konferensi partai pada Oktober mendatang.
 
Boris bersumpah untuk 'maju terus' menyusul gelombang pengunduran diri dari pemerintah atas kepemimpinannya sekarang. Namun, pada akhirnya ia memutuskan untuk mundur juga.
Anggota senior kabinetnya, termasuk Menteri Keuangan Nadhim Zahawi, mendesaknya untuk mengundurkan diri dan 'pergi dengan bermartabat'. Dilansir dari BBC, Kamis, 7 Juli 2022, Johnson diperkirakan akan memberikan pernyataan pengunduran diri di luar Downing Street nanti.
 
Johnson menjadi perdana menteri pada Juli 2019 setelah memenangkan kontes kepemimpinan Tory. Ia kemudian memenangkan kemenangan telak bersejarah dalam pemilihan umum lima bulan setelah itu.
 
Baca juga: PM Inggris Umumkan Akan Lengser dari Jabatannya
 
Dia memenangkan pemilihan dengan bersumpah untuk "menyelesaikan Brexit" tetapi pemerintahannya telah dirundung oleh serangkaian kontroversi dalam beberapa bulan terakhir, paling tidak penyelidikan polisi terhadap pesta di Downing Street selama penguncian covid-19.
 
Pemberontakan minggu ini dipicu oleh pengungkapan tentang penanganan perdana menteri atas tuduhan pelanggaran seksual terhadap mantan Wakil Kepala Whip Chris Pincher.
 
Beberapa hari ini tercatat 44 pejabat mundur. Bermula dari Menteri Keuangan Rishi Sunak, dan Menteri Kesehatan Sajid Javid, Menteri Urusan Anak dan Keluarga Will Quince, Menteri Muda Transportasi Laura Trott dan Menteri Sekolah Robin Walker, serta disusul yang lain.