Trump menggambarkan Terusan Panama sebagai aset vital nasional bagi AS dalam sebuah tulisan di Truth Social, yang menekankan peran krusialnya dalam perdagangan dan keamanan nasional.
"Angkatan Laut dan Perdagangan kita telah diperlakukan dengan cara yang sangat tidak adil dan tidak bijaksana. Biaya yang dibebankan oleh Panama sungguh menggelikan," tulisnya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Minggu, 22 Desember 2024.
"'Penipuan' total terhadap Negara kita ini akan segera dihentikan,” tegasnya.
Trump mengkritik Perjanjian Terusan Panama tahun 1977, yang ditandatangani Presiden Jimmy Carter, yang mengalihkan kendali terusan itu ke Panama pada 1999.
"Itu semata-mata untuk dikelola Panama, bukan Tiongkok, atau siapa pun," kata Trump, seraya memperingatkan tentang pengaruh asing, khususnya dari Tiongkok.
"Kami tidak akan pernah membiarkannya jatuh ke tangan yang salah!” seru Trump.
Rute Maritim Penting
Trump juga menyarankan bahwa jika Panama tidak dapat memastikan operasi kanal yang aman dan efisien, AS akan menuntut pengembaliannya, "secara penuh, dan tanpa pertanyaan."Kanal tersebut, yang menangani sekitar 5 persen lalu lintas maritim global, merupakan rute penting untuk perdagangan dan penempatan militer AS.
Komentar Trump muncul meski Panama memegang kendali kuat atas jalur perairan tersebut, yang telah menghasilkan pendapatan tol hampir USD5 miliar pada tahun fiskal lalu.
Kanal tersebut tetap menjadi jalur utama untuk barang antara AS dan Asia, melayani negara-negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
Baca juga: Kapal Gamsunoro Siap Berlayar Menuju Terusan Panama
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News