Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin. Foto: Medcom.id
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin. Foto: Medcom.id

Bagi Dubes Ukraina, Rusia Biang Kerok Kelaparan Dunia

Marcheilla Ariesta • 19 Juli 2023 11:07
Jakarta: Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menuding Rusia hanya melakukan teror dengan menangguhkan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam. Dubes Vasyl Hamianin mengatakan, Rusia akan menyebabkan separuh dunia tanpa pangan.
 
"(Keputusan) ini tidak bisa diterima, dan masyarakat dunia harus bersatu menolak ini. Kita melihat negara-negara di Afrika dan Asia serta wilayah lain mulai menderita setelah 500 hari invasi Rusia," kata Vasyl di Jakarta, Selasa, 18 Juli 2023.
 
Ia mengatakan, mundurnya Rusia dari kesepakatan tersebut tidak hanya akan menyebabkan bencana kelaparan. Namun, akan berdampak pada harga pangan dunia.

"Mungkin di Indonesia tidak terjadi bencana, tapi pasti harga roti, mie dan gandum akan naik," ujarnya.
 
Rusia mengatakan pada Senin bahwa mereka menghentikan partisipasinya dalam perjanjian yang memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijiannya melalui laut, meskipun ada blokade masa perang. Kesepakatan ini dianggap penting untuk menjaga kestabilan harga pangan global.
 
Negeri Beruang Merah sendiri baru akan melanjutkan partisipasi hanya setelah persyaratannya terpenuhi.
 
“Perjanjian itu ditangguhkan,” ujar Juru Bicara Istana Kremlin, Dmitri Peskov.
 
Kesepakatan itu, yang dikenal sebagai Black Sea Grain Initiative dan ditengahi oleh PBB dan Turki setahun lalu, telah ditetapkan berakhir pada Senin. Tidak ada tanggapan segera dari salah satu pihak pada hari Senin terhadap pengumuman Rusia.
 
Pekan lalu, Sekjen PBB António Guterres mengirim surat berisi proposal untuk Presiden Vladimir Putin dalam upaya memenuhi persyaratan Rusia untuk perpanjangan kesepakatan.
 
Negosiator dari PBB dan Turki telah menghabiskan akhir pekan menunggu tanggapan dari Moskow saat waktu terus berjalan. Pada hari-hari menjelang berakhirnya kesepakatan, ekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina menyusut hingga hampir nol.
 
Negosiasi untuk memperpanjangnya berlangsung hingga jam-jam terakhir karena Rusia berulang kali mengancam akan menarik diri dari perjanjian tersebut, yang dianggap sepihak demi kepentingan Ukraina.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan