Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, dan menyebut langkah tersebut sebagai "operasi militer khusus" untuk melakukan demiliterisasi dan "de-Nazi-fikasi" negara tetangganya tersebut.
"Pada 18 Maret, sistem Kinzhal dengan rudal balistik hipersonik menghancurkan sebuah fasilitas penyimpanan rudal dan amunisi bawah tanah untuk pasukan Ukraina di Delyatin, wilayah Ivano-Frankovsk," kata juru bicara Kemenhan Rusia, Igor Konashenkov, dilansir dari Anadolu Agency, Sabtu, 19 Maret 2022.
Ia mengatakan pasukan Rusia terus melancarkan operasi militer sesuai arahan Presiden Vladimir Putin di banyak wilayah di Ukraina.
Sementara itu di Amerika Serikat, seorang pejabat Kemenhan AS bahwa Rusia telah menembakkan lebih dari 1.080 rudal sejak pertama kali menginvasi Ukraina bulan lalu.
"Ruang udara Ukraina masih mencekam. Angkatan Udara Ukraina terus menerbangkan pesawat dan mengerahkan pertahanan udara serta rudal," ucap pejabat tersebut.
Secara umum, lanjutnya, pasukan Rusia masih tertahan oleh kuatnya pertahanan Ukraina di sejumlah wilayah di negara tersebut. Memasuki hari ke-23, pasukan Rusia belum juga bisa masuk ke ibu kota Ukraina, Kiev.
Baca: Putin: Rusia Memimpin Dunia dalam Teknologi Rudal Hipersonik
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News