New York: Aktivis Yahudi mengadakan kegiatan 'Chanukah untuk Gencatan Senjata'. Kegiatan ini mendesak diakhirinya perang Gaza.
Rabbi Miriam Grossman mengatakan, para demonstran berkumpul di New York, Amerika Serika (AS) merasa ngeri dengan pengepungan 'brutal' yang dilakukan Israel.
"Mereka tidak memberikan makanan dan air kepada anak-anak, melakukan pendudukan dan perampasan selama beberapa dekade yang dilakukan atas nama kami (Yahudi)," kata Grossman, dilansir dari Al Jazeera, Jumat, 8 Desember 2023.
Grossman mengatakan, para aktivis berduka atas pembunuhan dan penculikan di Israel selatan pada 7 Oktober, serta “pembunuhan massal yang mengerikan” terhadap lebih dari 17.000 warga Palestina di Gaza.
"Kami berperang, dan berjuang untuk mengakhiri pendudukan dan berjuang untuk mengakhiri apartheid bersama-sama," lanjutnya.
Aktivis Palestina-Amerika terkemuka Linda Sarsour juga mendesak persatuan dalam pidatonya di hadapan massa.
"Kami tidak hanya melawan mereka yang mendukung perang dan mendukung pembunuhan massal warga Palestina. Kami juga menolak mereka yang ingin memecah belah komunitas kami," katanya.
"Mereka ingin meyakinkan orang-orang Yahudi bahwa ketika orang-orang Palestina menyerukan kebebasan, maka kebebasan saya berarti bahwa kamu tidak memiliki kebebasan. Dan itu tidak benar," tegasnya.
Sementara itu, invasi Israel ke Gaza menewaskan 17.177 warga Palestina sejak 7 Oktober lalu. Tak hanya itu, serangan tersebut juga kini meluas hingga ke Gaza selatan, terutama Khan Younis dan Rafah.
Baca juga: Uni Emirat Arab Desak DK PBB Segera Rancang Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
