Dilansir dari laman NTD, kunjungan Harris akan difokuskan pada pertumbuhan ekonomi, masalah pangan serta iklim, dan isu-isu terkait hak perempuan.
Para ajudan Harris mengatakan bahwa wapres akan bertemu sejumlah tokoh masyarakat, kelompok pekerja, dan wiraswasta. Kunjungan ini juga bertujuan menyelesaikan akar masalah dari keimigrasian, seperti korupsi yang telah melanda Guatemala serta Meksiko selama bertahun-tahun.
Negara pertama yang dikunjungi Harris adalah Guatemala pada hari Minggu, dan Meksiko dua hari setelahnya, yakni Selasa besok.
"Kunjungan ini tidak akan menghadirkan rencana menyeluruh mengenai isu kawasan. Namun diharapkan (Harris) memahami arah dari apa-apa saja yang harus dilakukan AS, terutama mengenai masalah keimigrasian," ucap Andrew Selee, Presiden Institut Kebijakan Migrasi.
Menurut Selee, ukuran kesuksesan dari kunjungan Harris adalah apakah ia mampu memperlihatkan bahwa AS peduli mengenai pembentukan jalur legal bagi keimigrasian di kawasan.
Setelah Joe Biden menjadi presiden AS pada Januari lalu, jumlah imigran gelap yang ditahan oleh agen perbatasan AS pada setiap bulannya meningkat ke level tertinggi dalam 20 tahun terakhir.
Maret lalu, Biden menugaskan Harris untuk mengurangi angka keimigrasian yang berasal dari "Segitiga Utara" -- Guatemala, Honduras, dan El Salvador.
Sejak saat itu, Harris telah bertemu sejumlah tokoh sipil, mengumumkan tambahan bantuan USD310 juta untuk kawasan, dan mengamankan komitmen investasi dari sejumlah perusahaan, termasuk Microsoft.
Pemerintahan Biden juga berkomitmen untuk berbagi vaksin Covid-19 dengan Guatemala dan Meksiko.
Baca: Biden Berencana Berikan Kewarganegaraan AS bagi 9 Juta Imigran
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News