Dilansir dari Al-Jazeera, Rabu, 3 November 2021, para ahli mengatakan, inisiatif tersebut dapat memiliki efek jangka pendek yang kuat pada pemanasan global. Hal ini mengikuti pengumuman pada Selasa, dimana lebih dari 100 negara setuju untuk mengakhiri deforestasi pada 2030.
“Salah satu hal terpenting yang dapat kita lakukan antara sekarang dan 2030 -,untuk menjaga 1,5 Celsius dalam jangkauan,- adalah mengurangi emisi metana kita sesegera mungkin,” kata Presiden AS, Joe Biden, mengacu pada tujuan utama Kesepakatan Paris 2015.
Biden menjelaskan janji tersebut, yang sejauh ini telah ditandatangani oleh lebih dari 80 negara, sebagai “komitmen yang mengubah permainan” yang mencakup berbagai negara yang bertanggung jawab atas sekitar setengah dari emisi metana global.
Kepala Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan, lebih dari 80 negara telah menandatangani pengurangan metana, yang akan “segera memperlambat perubahan iklim”. Ia pun menambahkan, sekitar 30 persen pemanasan global sejak Revolusi Industri disebabkan oleh metana.
“Saat ini, emisi metana global tumbuh lebih cepat daripada kapan pun di masa lalu. Ini adalah buah gantung terendah,” ujar Leyen seraya menambahkan, mengurangi metana adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi pemanasan jangka pendek dan menjaga tujuan pemanasan 1,5 derajat Celcius di Paris tetap hidup.
Biden, yang menjabarkan komitmen AS guna mengurangi emisi metananya sendiri, mengatakan “mendekati 100 negara” menandatangani janji metana global. Namun sebelumnya, utusan iklim AS, John Kerry menyatakan, angka tersebut di lebih dari 100 negara.
Editor lingkungan Al Jazeera, Nick Clark melaporkan dari Glasgow, menurunkan tingkat metana adalah “penting” dalam perang melawan perubahan iklim dan tingkat emisi metana “perlu dikurangi secara radikal”.
“Ini 84 kali lebih kuat dari gas rumah kaca daripada karbon dioksida (CO2) dan kemampuan memerangkap panasnya jauh lebih besar dalam selimut gas rumah kaca yang mengelilingi kita. Jadi, cara apa pun yang bisa kita lakukan untuk mengurangi metana adalah hal yang baik,” jelas Clark.
Oktober lalu, PBB mengatakan, emisi metana global dapat dipangkas sebesar 20 persen dengan sedikit atau tanpa biaya menggunakan praktik atau teknologi yang ada.
Sebuah laporan dari awal tahun ini menunjukkan “tindakan metana tertarget yang tersedia” dapat melihat tingkat CH4 (metana) berkurang 45 persen pada 2030.
Program Lingkungan PBB pun mengatakan, hal tersebut akan mengurangi 0,3 Celcius dari perkiraan pemanasan, menyelamatkan seperempat juta kematian akibat polusi udara, dan meningkatkan hasil panen global sebesar 26 juta ton.
“Mengurangi emisi metana sangat penting untuk menjaga pemanasan global agar tidak mencapai 1,5 Celcius,” tutur Wakil Presiden World Resources Institute (WRI), Helen Mountford.
Mountford menjelaskan, “Tindakan yang kuat dan cepat untuk mengurangi emisi metana menawarkan berbagai manfaat, mulai dari membatasi pemanasan jangka pendek dan mengurangi polusi udara hingga meningkatkan ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat yang lebih baik.”
Para petinggi negara dan pemerintahan diketahui berkumpul di Glasgow untuk pertemuan tingkat tinggi dua hari yang diharapkan tuan rumah Inggris akan memulai aksi iklim yang ambisius selama COP26 dua minggu. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News