Bantuan Kemanusiaan Uni Eropa tersebut diserahkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI) untuk air bersih, fasilitas sanitasi, perawatan kesehatan, dukungan psikososial. Selain itu, dana tersebut juga digunakan untuk membeli bahan penting seperti alas tidur dan selimut, barang higienis dan alat pelindung diri.
"Selain itu, dana mendukung upaya untuk memulihkan kontak antara anggota keluarga yang terpisah," kata Uni Eropa dalam pernyataan yang diterima Medcom.id, Selasa, 14 Juli 2020.
Dana kemanusiaan ini adalah bagian dari kontribusi Uni Eropa untuk Dana Darurat Penanggulangan Bencana (DREF) yang dikelola Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).
Para pengungsi tersebut merupakan korban kekerasan militer di Myanmar, tepatnya di negara bagian Rakhine. Sebagian besar pengungsi ditampung di kamp pengungsian Bangladesh.
Namun, tak sedikit yang juga berlayar dengan kapal menuju negara-negara Asia Tenggara lain, termasuk Malaysia, Thailand, dan Indonesia.
Para pengungsi ini rentan menjadi korban perdagangan manusia. Karenanya, berdasarkan pertimbangan kemanusiaan, Indonesia mengizinkan 99 pengungsi Rohingya untuk tinggal sementara di Indonesia.
Bekerja sama dengan Lembaga Pengungsi PBB (UNHCR) dan Organisasi Migran Internasional (IOM), Indonesia mendata dan menampung para pengungsi sambil terus menyuarakan agar repatriasi ke negara asal bisa segera dipersiapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id