Faktor usia Joe Biden dan Donald Trump menjadi kekhawatiran sebagian warga di musim Pemilu AS 2024. (AFP)
Faktor usia Joe Biden dan Donald Trump menjadi kekhawatiran sebagian warga di musim Pemilu AS 2024. (AFP)

Super Tuesday Dimulai, Biden dan Trump Semakin Dekat ke Rematch Pemilu

Willy Haryono • 06 Maret 2024 08:35
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan eks presiden Donald Trump mulai meraih kemenangan awal di ajang Super Tuesday pada Selasa, 5 Maret 2024. Tren kemenangan dua tokoh ini membuat mereka semakin dekat menuju pertandingan ulang (rematch) di Pemilu AS 2024.
 
Hasil baik bagi Trump ini juga dapat meningkatkan tekanan kepada Nikki Haley untuk mundur dari pencalonan presiden Partai Republik.
 
Mengutip dari Star Tribune, Rabu, 6 Maret 2024, Super Tuesday menghadirkan pemilu pendahuluan di 16 negara bagian dan satu teritori — dari Alaska dan California hingga Vermont dan Virginia. Ratusan delegasi dipertaruhkan, yang merupakan hasil terbesar dalam persaingan untuk Republik dan Partai Demokrat.

Biden dan Trump memulai Selasa malam dengan memenangkan Virginia dan North Carolina. Biden juga menang di Vermont dan Iowa.
 
Meski sebagian besar fokusnya adalah pada pemilu presiden, terdapat juga kontes-kontes penting dalam pemungutan suara kali ini.
 
Pemilih California akan memilih kandidat yang akan bersaing untuk mengisi kursi Senat yang lama dipegang Dianne Feinstein. Pemilihan gubernur terjadi di Carolina Utara, di mana Letnan Gubernur Partai Republik Mark Robinson dan Jaksa Agung Partai Demokrat Josh Stein akan berhadapan di negara bagian yang akan diperebutkan dengan sengit oleh kedua partai menjelang November.
 
Sementara di Los Angeles, seorang jaksa progresif berupaya menangkis tantangan besar dalam sebuah kontestasi yang bisa menjadi barometer politik di AS.
 
Namun, sorotan tetap tertuju pada Biden yang berusia 81 tahun dan Trump yang berusia 77 tahun, yang terus mendominasi partai mereka masing-masing meski keduanya menghadapi kekhawatiran seputar usia mereka. Keduanya juga tidak memiliki popularitas luas di kalangan pemilih umum.
 
Baca juga:  Mahkamah Agung AS Putuskan Trump Dapat Tetap Ikut Pemilu 2024

Rematch Pemilu 2020

Jika semua berjalan mulus, Trump bisa menjadi calon presiden dari Republik pada 12 Maret, dan Biden satu pekan setelahnya. Namun, berbeda dengan sebagian besar Super Tuesday sebelumnya, kedua nominasi tersebut secara efektif telah ditetapkan, dengan Biden dan Trump sama-sama menantikan rematch Pemilu AS 2020.
 
"Kita harus mengalahkan Biden – dia adalah presiden terburuk dalam sejarah," kata Trump dalam program televisi Fox & Friends.
 
Biden membalas dengan wawancara radio, yang bertujuan menggalang dukungannya di kalangan pemilih kulit hitam, yang telah membantu memperkuat koalisinya di tahun 2020.
 
"Jika kita kalah dalam pemilu ini, Anda akan kembali bersama Donald Trump," tutur Biden di acara DeDe in the Morning yang dipandu DeDe McGuire. 'Cara dia berbicara, bertindak, dan memperlakukan komunitas Afrika-Amerika, menurut saya, sangat memalukan," sambungnya.
 
Terlepas dari dominasi Biden dan Trump di partai-partai mereka, jajak pendapat menunjukkan dengan jelas bahwa pemilih yang lebih luas tidak ingin pemilu tahun ini sama dengan 2020.
 
Jajak pendapat terbaru dari Pusat Penelitian Urusan Masyarakat AP-NORC menunjukkan bahwa mayoritas warga AS tidak menganggap Biden atau Trump memiliki ketajaman mental yang diperlukan untuk menduduki posisi presiden.
 
"Keduanya, menurut pendapat saya, gagal menyatukan negara ini," sebut Brian Hadley, 66, dari Raleigh, North Carolina.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan