Federasi Yahudi Amerika Utara dan Konferensi Presiden Organisasi-Organisasi Besar Yahudi Amerika adalah penyelenggara aksi unjuk rasa kali ini. Diperkirakan ada sekitar 290.000 orang hadir langsung dan 250.000 menyaksikan secara online.
Demonstrasi ini dilakukan untuk menuntut pengembalian sandera yang ditangkap kelompok pejuang Hamas sejak 7 Oktober.
Melansir laman The Daily Signal, seorang pengunjuk rasa bernama Anat Shoshany mengatakan bahwa Hamas telah membunuh sang kakek dan juga menculik neneknya bulan lalu. Ia berharap dengan adanya unjuk rasa ini, dan doa yang dia lantunkan setiap hari, sang nenek dapat kembali dengan selamat.
"Saya tidak perlu bersedih. Saya tidak boleh menangis. Saya harus kuat," kata Shoshany.
Dalam unggahan di akun X @DailySignal, seorang pemuda mengaku sebagai penyintas dari serangan Hamas di festival musik Nova. Saat itu, Hamas disebut menggunakan pesawat layang gantung untuk memasuki festival dan membunuh sejumlah penonton konser.
"Anda tidak dapat membayangkan apa yang sebenarnya terjadi di sana. Hanya Tuhan yang membantu saya di sana," terang dia.
Sejumlah kelompok siswa beserta keluarga mereka ikut hadir dalam March for Israel di Washington. Seorang pemuda yang duduk di bangku sekolah menengah mengatakan, ada 500 siswa dari sekolahnya yang menghadiri pawai di ibu kota AS ini.
Tidak seperti kebanyakan pertemuan pro-Palestina atau anti-Israel di Washington, New York, dan kota-kota lain di AS, sebagian besar peserta March for Israel tidak menutupi wajah mereka. (Aprina Damayanti)
Baca juga: Brasil Sebut Balasan Israel di Gaza Sama Seriusnya dengan Serangan Hamas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id