Sekjen PBB Antonio Guterres. (ANGELA WEISS / AFP)
Sekjen PBB Antonio Guterres. (ANGELA WEISS / AFP)

Sekjen PBB Ingatkan 'Eskalasi Tak Tertahankan' dari Serangan Israel ke Rafah

Willy Haryono • 01 Mei 2024 15:08
New York: Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta komunitas global, terutama pihak yang memiliki pengaruh terhadap Israel, untuk berusaha mencegah rencana serangan darat ke kota Rafah di Jalur Gaza bagian selatan. Guterres khawatir serangan tersebut hanya akan menelan lebih banyak korban jiwa alih-alih mengakhiri perang.
 
"Serangan militer terhadap Rafah akan menjadi eskalasi tak tertahankan, dan berpotensi menewaskan ribuan warga sipil serta memaksa ratusan ribu orang mengungsi," kata Guterres dalam sebuah konferensi pers, melansir dari laman Yeni Safak pada Rabu, 1 Mei 2024.
 
Menyoroti gawatnya situasi ini, Sekjen PBB menekankan bahwa serangan militer Israel ke Rafah tidak hanya akan menimbulkan "dampak menghancurkan bagi warga Palestina di Gaza," tetapi juga dampak signifikan di seluruh wilayah.

Sekjen PBB menekankan situasi yang memburuk di Gaza setelah 7 Oktober 2023, dan mendorong seruannya yang konsisten untuk menerapkan "gencatan senjata kemanusiaan, pembebasan semua sandera sesegera mungkin dan tanpa syarat, serta peningkatan besar-besaran bantuan kemanusiaan."
 
"Demi masyarakat Gaza, demi para sandera dan keluarga mereka di Israel, dan demi kawasan dan dunia yang lebih luas, saya sangat mendorong pemerintah Israel dan pimpinan Hamas untuk mencapai kesepakatan," tutur Guterres.

Kuburan Massal di Gaza

Guterres menyatakan keprihatinannya atas laporan meresahkan dari Gaza, di mana rumah sakit kini disamakan dengan kuburan di tengah ditemukannya pemakaman massal di sana.
 
"Saya sangat khawatir dengan laporan bahwa kuburan massal telah ditemukan di beberapa lokasi di Gaza, termasuk Kompleks Medis Al Shifa dan Kompleks Medis Nasser," sebut Guterres.
 
Menekankan pentingnya penyelidikan internasional yang independen terhadap kuburan massal tersebut, Guterres mengatakan: "Sangat penting bagi penyelidik internasional independen, dengan keahlian forensik, untuk segera diberi akses ke lokasi kuburan massal tersebut, untuk mengetahui keadaan sebenarnya di mana ratusan kuburan massal tersebut berada."
 
Ia mencatat bahwa anak-anak dan orang-orang cacat sedang sekarat akibat kelaparan dan penyakit di Gaza utara. Guterres pun mendesak komunitas global untuk "melakukan segala yang mungkin dilakukan untuk mencegah bencana kelaparan yang disebabkan manusia ini, yang sepenuhnya dapat dicegah."
 
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa pihaknya akan tetap menyerang Rafah, terlepas dari ada tidaknya kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera dengan kelompok pejuang Palestina Hamas.
 
Baca juga:  Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah Walau Hamas Terima Gencatan Senjata
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan