Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita CNN, diplomat top AS itu menegaskan kembali bahwa Rusia telah kalah perang di Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022.
"Tujuannya adalah menghapus Ukraina dari peta, menghilangkan kemerdekaannya, kedaulatannya, dan memasukkannya ke dalam Rusia. Itu sudah gagal sejak lama," tutur Blinken.
"Sekarang Ukraina sedang dalam pertempuran untuk mendapatkan kembali lebih banyak tanah yang direbut Rusia. Itu sudah diambil kembali sekitar 50 persen dari apa yang awalnya direbut," kata Blinken, seraya menambahkan bahwa Ukraina dalam perjuangan yang sangat sulit untuk merebut kembali lebih banyak wilayah.
Ia juga mencatat bahwa serangan balasan Ukraina terhadap Rusia dapat berlangsung beberapa bulan, dengan mengatakan bahwa saat ini merupakan "awal dari serangan balasan."
Dalam pernyataannya, Blinken juga mencatat bahwa Ukraina akan menerima pesawat jet tempur F-16 untuk meningkatkan perjuangan mereka dalam melawan Rusia.
"Saya percaya bahwa mereka akan (mendapatkan), dan fokus pentingnya adalah memastikan bahwa ketika mereka mendapatkannya, mereka sudah terlatih dengan baik, dan mereka dapat memelihara pesawat serta menggunakannya dengan cerdas," ungkapnya.
Selama ini, Denmark dan Belanda memainkan peran utama di antara negara-negara Barat dalam melatih pilot Ukraina dalam menggunakan jet tempur F-16.
Baca juga: Bertemu Lukashenko, Putin Sebut Serangan Balik Ukraina Berakhir Gagal
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News