Dilansir dari The National, Minggu, 20 Februari 2022, pada Sabtu kemarin, terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dan petugas keamanan.
Ratusan petugas keamanan masuk ke pusat kota, namun dihadang pedemo yang melempar tabung asap ke arah polisi. Pada sore hari, polisi yang didukung kendaraan taktis dan diawasi penembak jitu membersihkan Wellington Street di depan Parlemen Kanada, yang menjadi lokasi pusat demostrasi.
Truk-truk diderek, tenda, kios makanan dan bangunan lain yang didirikan pedemo, dirobohkan. Kepala polisi interim Ottawa, Steve Bell mengatakan, ada kemajuan di hari kedua ini.
"Tapi operasi kami masih belum berakhir," sambung dia.
Di pinggir jalan di sekitar gedung parlemen, sebuah pesan polisi yang disiarkan melalui pengeras suara mendesak para demonstran yang tersisa.
"Kalian harus pergi (atau) kalian akan ditangkap," bunyi pesan tersebut.
Baca juga: Demo Mandat Vaksin di Kanada Berakhir, Hampir 200 Demonstran Ditahan
Beberapa ratus mengabaikan perintah itu, menantang dinginnya tulang di malam hari sambil mengibarkan bendera Kanada. Mereka menyalakan kembang api di barikade dan menyanyikan lagu rock tahun 1980-an, We're Not Gonna Take It.
Bell mengatakan 170 orang telah ditangkap sejak awal operasi, 47 di antaranya pada Sabtu kemarin. Ia juga mengatakan, para orang tua menempatkan anak-anak mereka "dalam risiko" dengan membawa mereka "ke depan operasi polisi kami."
Penyelenggara 'Konvoi Kebebasan' menuduh polisi memukuli dan menginjak-injak demonstran, menyuruh para pendukung pergi "untuk menghindari kebrutalan lebih lanjut".
Beberapa pengemudi truk memilih untuk berangkat sendiri ketika polisi mendekat, memindahkan kendaraan roda 18 mereka setelah berminggu-minggu demonstrasi yang pada puncaknya menarik 15.000 orang ke ibu kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
