Sementara warga lainnya di ibu kota Ukraina itu, berkerumun di dalam stasiun metro Tarasa Shevchenka. Stasiun itu berfungsi sebagai tempat perlindungan bom, setelah sirene serangan udara berbunyi pada Kamis pagi, 24 Februari 2022.
Baca: Putin Deklarasikan Dimulainya Operasi Militer Khusus di Ukraina.
Reaksi beragam disampaikan oleh warga Ukraina di media sosial. Banyak dari mereka marah sekaligus menyuarakan ekspresi kekhawatiran tentang keselamatan keluarga mereka, meminta ketenangan dan bersumpah untuk melawan invasi Rusia.
“Putra bungsu saya berusia 1 tahun hari ini dan yang kedua berusia 10 dalam dua minggu,” Olha Reshetylova, yang bekerja dengan kelompok hak asasi di Ukraina, memposting di Facebook.

Warga Ukraina mulai memenuhi jalan setelah Rusia lakukan invasi. Foto: Anadolu
"Saya akan berjuang sampai akhir agar mereka hidup di dunia yang bebas dan di negara Ukraina,” ujar Reshetylova, seperti dikutip The New York Times.
Reshetylova mengatakan, Ukraina telah merasakan perang yang sedang berlangsung selama bertahun-tahun dan saat ini telah tiba.
“Ketakutan itu normal. Ini membantu kita bertahan hidup. Tapi panik itu jahat. Cobalah untuk menguasai diri sendiri dan berpikir secara rasional,” imbuhnya.
Mendesak Pemerintah Ukraina untuk melindungi anak-anak dan Tanah Air mereka, dia menambahkan: "Saya percaya pada kami."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News