"Hingga kini, kami belum menerima respons apapun dari Pyongyang," kata seorang pejabat AS, dilansir dari laman The Hill pada Sabtu, 13 Maret 2021.
Ia mengatakan bahwa sudah tidak ada lagi dialog aktif antara AS dan Korut dalam setahun terakhir "terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan Washington selama periode itu."
The Hill mencoba mengonfirmasi ini kepada Gedung Putih, namun belum mendapat tanggapapan.
Laporan seputar upaya AS ini muncul saat pemerintahan Presiden Joe Biden sedang mengkaji kembali kebijakan luar negeri terkait isu Korut.
Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada media CNN bahwa kajian ini meliputi "evaluasi semua opsi yang tersedia untuk menangani ancaman Korut terhadap beberapa negara tetangganya dan komunitas internasional."
CNN melaporkan bahwa pemerintahan Biden telah berkonsultasi dengan beberapa pakar urusan Korut dan juga sejumlah mitra AS di Jepang dan Korea Selatan.
Sejauh ini belum diketahui pasti akan seperti apa sikap resmi pemerintahan Biden terhadap Korut.
Biden pernah menyebut pemimpin Korut Kim Jong-un sebagai seorang "preman." Dalam acara debat kepresidenan pada Oktober tahun lalu, Biden mengaku bersedia bertemu Kim jika orang nomor satu di Korut itu terlebih dahulu menurunkan kapasitas senjata nuklirnya.
Mantan presiden AS Donald Trump telah dua kali menggelar pertemuan formal dengan Kim. Pertemuan pertama berakhir dengan deklarasi terkait denuklirisasi, namun yang kedua tanpa ada hasil apapun. Keduanya telah bertemu untuk kali ketiga dalam format informal di Zona Demiliterisasi.
Dalam laporan pada awal Februari lalu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menemukan fakta bahwa meski adanya sanksi internasional, Korut telah melanjutkan program pengembangan nuklirnya sepanjang 2020.
Kim berulang kali menegaskan bahwa program senjata nuklir negaranya bertujuan untuk melindungi keamanan nasional. Dalam suatu pidato, ia juga pernah mengatakan bahwa AS tetap merupakan musuh utama Korut, terlepas dari siapapun presidennya.
Baca: Kim Jong-un Tegaskan AS Tetap Musuh Terbesar Korut
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News