Istana Kepresidenan Prancis mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Macron, 42, didiagnosis setelah dia diuji "pada permulaan gejala pertama."
"Sesuai dengan peraturan kesehatan saat ini yang berlaku untuk semua, Presiden akan mengisolasi diri selama 7 hari. Dia terus bekerja dan melakukan aktivitasnya dari jarak jauh,” keterangan Istana Kepresidenan Prancis, seperti dikutip CNN, Kamis 17 Desember 2020.
Presiden Prancis mengadakan pertemuan dengan sejumlah pemimpin top Eropa lainnya dalam beberapa hari terakhir, beberapa di antaranya mengumumkan akan melakukan karantina setelah diagnosis Macron.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan, mereka akan menjalani karantina sebagai tindakan pencegahan.
Perjalanan Macron yang direncanakan ke Lebanon minggu depan telah dibatalkan, dan Perdana Menteri Prancis Jean Castex juga turut dikarantina.
Macron adalah pemimpin dunia terbaru yang dites positif terkena virus korona. Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, sekutu utama Prancis, keduanya dirawat di rumah sakit setelah tertular virus pada awal pandemi.
"Menyesal mendengar teman saya @EmmanuelMacron dinyatakan positif terkena virus korona. Kami semua berharap Anda cepat sembuh," tulis Johnson dalam Twitter, Kamis.
Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen berharap Macron "cepat sembuh."
Prancis pada Rabu melaporkan 17.615 kasus virus korona baru, angka tertinggi sejak 21 November, membuat negara itu menjadi lebih dari 2,4 juta infeksi sejak dimulainya pandemi.
Prancis juga melaporkan 289 kematian pada hari Rabu, menjadikannya total 59.361 kematian karena covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id