Vaksin Covid-19 buatan Moderna. (AFP)
Vaksin Covid-19 buatan Moderna. (AFP)

AS dan Moderna Berseteru Soal Hak Paten Vaksin Covid-19

Willy Haryono • 10 November 2021 15:46
Washington: Institut Nasional Kesehatan Amerika Serikat (NIH) berseteru dengan perusahaan Moderna terkait pihak mana yang berhak mendapat hak paten atas pembuatan vaksin Covid-19. Selama ini, NIH dan Moderna bekerja sama dalam memproduksi vaksin Covid-19 yang merupakan produk krusial dalam mengakhiri pandemi.
 
Kemitraan NIH dan Moderna diketahui telah berlangsung selama empat tahun. Saat vaksin Covid-19 buatan keduanya terbukti efektif, kemitraan tersebut semakin mendapat pujian luas.
 
November tahun lalu, vaksin Covid-19 tersebut sempat dilabeli sebagai "vaksin Covid-19 N.I.H-Moderna."

Baca:  819.600 Dosis Vaksin Moderna Tiba di Indonesia
 
DIkutip dari The New York Times, Selasa, 9 November 2021, NIH mengatakan tiga ilmuan mereka di Pusat Riset Vaksin -- Dr John R. Mascola, Dr Barney S. Graham, dan Dr Kizzmekia S. Corbett -- bekerja sama dengan Moderna dalam mendesain urutan genetik yang membuat vaksin Covid-19 dapat memproduksi respons imunitas.
 
Menurut NIH, nama ketiga ilmuwan mereka seharusnya dimasukkan dalam proses penamaan dan hak paten vaksin Covid-19 tersebut. Moderna tidak setuju.
 
Saat mengajukan dokumen hak cipta ke Kantor Hak Paten AS pada Juli lalu, Moderna mengatakan bahwa pihaknya telah menentukan bahwa individu-individu (NIH) tidak ikut menciptakan komponen yang dimaksud dalam pembuatan vaksin Covid-19.
 
Alih-alih tiga ilmuwan NIH, Moderna memasukkan beberapa nama karyawannya sendiri dalam daftar pencipta vaksin Covid-19.
 
NIH sudah membicarakan hal ini dengan Moderna selama lebih dari satu tahun. Menurut keterangan seorang pejabat pemerintah AS, pengajuan hak paten vaksin Covid-19 oleh Moderna pada Juli lalu mengejutkan NIH.
 
Hingga saat ini, Kantor Hak Paten AS belum mengeluarkan keputusan hak cipta terkait vaksin Covid-19 buatan NIH-Moderna. jika kedua kubu tetap tak bisa mencapai kata sepakat, maka masalah ini dapat dilanjutkan ke pengadilan -- sebuah pertempuran yang dipastikan memakan waktu panjang dan menelan biaya besar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan