"Fakta yang menyedihkan adalah tidak semua orang akan keluar," kata Wallace," dilansir dari Sky News, Jumat, 27 Agustus 2021.
Ia menegaskan, tidak ada orang lagi yang akan dipanggil untuk ke bandara Kabul. Wallace menambahkan, Inggris telah menutup Baron Hotel, tempat berkumpulnya mereka yang ingin terbang ke Inggris.
Ancaman serangan lebih lanjut di sekitar bandara Kabul meningkat saat pasukan Barat semakin dekat batas akhir evakuasi.
"Narasinya akan selalu sama, saat kita pergi, kelompok seperti Islamic State (ISIS) ingin mengklaim kalau mereka berhasil mengusir Amerika Serikat atau Inggris pergi," katanya.
Baca juga: Korban Tewas Ledakan di Bandara Kabul Capai 103 Orang
Ia mengatakan, untuk membantu Afghanistan saat ini lebih baik melakukannya melalui badan internasional. Keterlibatan langsung tidak akan memperbaiki masalah di Afghanistan.
"Sebaiknya, untuk mendukung atau terlibat dalam pembangunan suatu bangsa, Anda melakukannya sebagai badan internasional. Selain itu, Anda harus siap berada di sana untuk jangka panjang," imbuhnya.
Keputusan ini diambil setelah ledakan terjadi di luar bandara Kabul yang menewaskan 103 orang, termasuk 28 Taliban dan 13 militer AS. Ledakan terjadi di gerbang Abbey, tempat Inggris melakukan evakuasi warganya.
Tidak ada korban tewas dari militer Inggris akibat insiden ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News