Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengundurkan diri. Foto: AFP
Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengundurkan diri. Foto: AFP

Voting PM Baru Inggris Akan Berlangsung pada 28 Oktober

Fajar Nugraha • 20 Oktober 2022 21:48
London: Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengumumkan pengunduran dirinya setelah baru enam minggu menjabat. Ketua Komite 1922 di Parlemen Inggris, Sir Graham Brady mengumumkan Inggris akan memiliki perdana menteri baru pada 31 Oktober.
 
Brady yang dikenal memiliki pengaruh besar di parlemen mengatakan, pemungutan suara kepemimpinan akan dilakukan pada 28 Oktober.
 
“Saya telah berbicara dengan ketua partai, Jake Berry, dan dia telah mengonfirmasi bahwa pemungutan suara dan pemilihan kepemimpinan akan dilakukan pada Jumat, 28 Oktober,” ujar Sir Graham Brady, seperti dikutip dari Guardian, Kamis 20 Oktober 2022.

“Jadi kita harus memiliki pemimpin baru sebelum pernyataan fiskal yang akan berlangsung pada 31 Oktober,” tegasnya.
 
Sir Brady menambahkan dia mengharapkan anggota Tory untuk terlibat dalam memilih pemimpin partai baru.
 
Ditanya apakah pihak yang setia akan dimasukkan dalam proses tersebut, dia mengatakan kepada wartawan: “Nah, itu harapannya. Jadi alasan saya berbicara dengan ketua partai dan saya membahas parameter proses adalah untuk melihat bagaimana kita bisa mewujudkan semuanya, termasuk partai yang dikonsultasikan, pada Jumat minggu depan”.
.
“Saya pikir kita sangat sadar akan pentingnya kepentingan nasional untuk menyelesaikan ini dengan jelas dan cepat,” ujarnya.

Seruan pemilu

Di tengah berita pengunduran Liz Truss, merebak suara yang menyuarakan agar harus dilaksanakannya pemilu nasional. Partai Hijau telah bergabung dengan Partai Buruh, Liberal Demokrat dan Partai Nasional Skotlandia untuk dialakukan pemilihan umum.
 
Dalam sebuah pernyataan, co-leader Partai Hijau Carla Denyer mengatakan:
 
“Kekacauan Tory telah berputar melampaui kepura-puraan bahwa negara itu memiliki pemerintahan yang layak,” ujar petinggi Partai Hijau Carla Denyer.
 
“Adalah sembrono bagi Tory untuk mengklaim bahwa mereka dapat menggantikan Liz Truss dengan pemimpin mana pun yang mampu memimpin otoritas, secara nasional atau internasional,” tutur Denyer.
 
“Tory ingin menerapkan Penghematan 2.0 tanpa mandat pemilihan. Itu berarti lebih banyak pemotongan untuk layanan publik yang vital dan lebih banyak penderitaan bagi orang-orang di seluruh negeri,” imbuhnya.
 
“Pemerintah tidak bisa memerintah , tidak layak untuk menjabat. Kami membutuhkan Pemilihan Umum sekarang sehingga orang dapat memilih kebijakan yang ingin mereka lihat yang akan mengubah kekacauan ini,” pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan