Rudal Kinzhal merupakan bagian dari serangkaian senjata baru yang ditunjukkan Presiden Vladimir Putin pada 2018. Kala itu, ia mengatakan bahwa rudal tersebut dapat mengenai hampir seluruh titik di dunia dan juga mampu menghindari sistem anti-rudal milik Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Yahoo News, Selasa, 23 Agustus 2022, dalam pernyataannya kepada saluran televisi nasional Rusia, Shoigu mengatakan bahwa rudal itu terbukti efektif dalam menghantam target dengan akurasi tinggi sebanyak tiga kali. Ia mengeklaim rudal Kinzhal tidak ada tandingannya dan hampir tidak mungkin dijatuhkan.
"Kami telah meluncurkan Kinzhal sebanyak tiga kali dalam operasi militer khusus," ujar Shoigu dalam wawancaranya di tayangan Rossiya 1, merujuk pada invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari. "Dan tiga peluncuran tersebut menunjukkan hasil brilian," sambungnya.
Rusia pertama kali menggunakan sistem Kinzhal di Ukraina sekitar sebulan lalu. Rudal itu menghantam gudang senjata besar di bagian barat Ukraina, di kawasan Ivano-Frankivsk.
Pekan ini, Kemenhan Rusia mengatakan bahwa tiga pesawat jet tempur MiG-31E yang dilengkapi rudal Kinzhal telah dialokasikan ke wilayah Kaliningrad, sebuah wilayah pantai Balkan Rusia yang terletak di daerah antara NATO dan dua anggota Uni Eropa, Polandia dan Lithuania.
Di hari Angkatan Laut Rusia bulan lalu, Putin mengumumkan bahwa militer Negeri Beruang Merah akan menerima apa yang ia sebut sebagai rudal jelajah hipersonik yang "tangguh" dalam beberapa bulan mendatang. Rudal tersebut diklaim dapat meluncur sembilan kali lebih cepat dari kecepatan suara. (Gracia Anggellica)
Baca: Rudal Nuklir Rusia Berhasil Diuji, Putin: Musuh Akan Berpikir Dua Kali
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News