Mereka melarikan diri dari penjara di Ibu Kota Haiti, Port-au-Prince. Juru Bicara Kepolisian Nasional, Gary Desrosiers mengatakan, kepada surat kabar Haiti Le Nouvelliste bahwa sekitar 40 tahanan ditangkap setelah kerusuhan di Penjara Sipil Croix-des-Bouquets, di utara Port-au-Prince.
“Tidak diketahui berapa banyak tahanan yang melarikan diri,” ujar Desrosiers, kepada Le Nouvelliste, seperti dikutip The New York Times, Jumat 26 Februari 2021.
Sebelum penangkapannya, pemimpin geng, Arnel Joseph, adalah gangster yang paling dicari di Haiti.
Perdana Menteri Haiti, Joseph Jouthe, mengatakan kepada Le Nouvelliste bahwa pihak berwenang telah merebut kembali kendali atas penjara. Ini bukan pertama kalinya penjara itu dibobol para tahanan. Pada 2014, lebih dari 300 narapidana sempat melarikan diri.
Penduduk di daerah tersebut mengatakan kepada The Associated Press bahwa mereka telah mengamati sekelompok pria bersenjata berat menembak penjaga penjara sebelum narapidana mulai melarikan diri.
Seorang pelarian, Jhon Hippolyte, 37, ditembak di belakang. Dia mengaku telah menjalani hukuman pembunuhan dan berada di rumah sakit ketika melihat semua orang berlari dan memutuskan untuk bergabung dengan mereka.
Jurnalis Associated Press melihat tubuh setidaknya tujuh pria di sepanjang jalan dekat penjara. Mereka tampaknya telah ditembak. Identitas mereka tidak segera tersedia, dan tidak jelas apakah mereka narapidana. Juga tidak jelas siapa yang membunuh mereka.
Video yang diambil oleh warga menunjukkan seorang petugas polisi sedang memimpin sekelompok pria yang diikat dengan tali. Belum jelas apakah mereka narapidana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News