James Phillips, salah satu dokter di RS Walter Reed, mengecam keras aksi sang presiden. Kecaman disampaikan meski Gedung Putih mengklaim langkah Trump sudah "mendapat persetujuan tim medis."
"Setiap orang di dalam mobil yang melaju selama aksi 'drive-by' tidak penting itu harus dikarantina selama 14 hari. Mereka mungkin jatuh sakit, atau bahkan meninggal, hanya demi aksi teater politik," tulis Phillips via Twitter, dikutip dari laman Guardian pada Senin, 5 Oktober 2020.
"Mereka diminta Trump untuk mempertaruhkan nyawa hanya demi teater (politik). Ini merupakan sebuah kegilaan," sambungnya.
Phillips menegaskan, risiko penularan covid-19 di dalam mobil kepresidenan relatif tinggi. Ini dikarenakan mobil Presiden AS didesain anti-peluru dan juga tahan terhadap segala jenis serangan kimia.
Ia khawatir sopir dan beberapa orang di dalam mobil kepresidenan, yang diduga kuat adalah anggota Secret Service, dapat terinfeksi covid-19.
"Risiko transmisi covid-19 di dalam (mobil kepresidenan AS) relatif tinggi. Langkah (menyapa pendukung) tersebut sangat tidak bertanggung jawab. Saya turut berduka kepada Secret Service yang dipaksa untuk terlibat," ungkap Phillips.
Warganet di Twitter melontarkan beragam reaksi usai kemunculan Trump. Sebagian dari mereka mendukung, dan ada juga yang mengecamnya. Kekhawatiran ditujukan kepada anggota Secret Service yang berada dalam satu mobil bersama Trump.
Namun Gedung Putih menegaskan bahwa perjalanan Trump dalam mobil tersebut hanya berlangsung singkat dan tidak berbahaya.
Menurut Washington Post, Trump dikabarkan pernah berkata kepada para penasihatnya bahwa ia merasa bosan berada di rumah sakit. Ia juga dikabarkan bosan hanya terus menonton laporan mengenai dirinya di televisi.
Baca: Gedung Putih: Kemunculan Trump di Luar RS Disetujui Tim Medis
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News